5 Langkah Membuat Buyer Persona untuk Marketing [Template Gratis]

cara menentukan buyer persona

Last Updated on Agustus 18, 2023 by Monika Tanaya

Membangun brand bisnis bukan hanya perkara bagaimana melakukan promosi dan menyusun strategi pemasaran. Salah satu yang paling penting untuk didefinisikan terlebih dahulu adalah target market Anda. Apakah Anda benar-benar mengenal mereka sebelum menawarkan solusi produk dan jasa Anda? Apa saja hal-hal yang Anda ketahui tentang mereka? Well, salah satu praktik untuk mengenal target market adalah menciptakan persona. Apa itu persona? Dan mengapa istilah ini penting dalam implementasi strategi bisnis saat ini?

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui tentang persona atau yang kerap disebut, buyer persona, artikel kali ini akan menjelaskan secara mendalam pengertian lengkap, manfaat, dan cara mengaplikasikannya pada bisnis Anda karena menentukan persona adalah satu prioritas utama dalam aktivitas marketing.

Template Buyer Persona Gratis

Untuk teman-teman marketing yang membutuhkan template buyer persona gratis, Anda dapat mendownload langsung tanpa menyertakan email Anda. Cukup buka file, duplikasi file dan mempersonalisasikannya, serta menge-editnya sesuai dengan kebutuhan Anda.

Download template buyer persona

Apa itu persona dalam marketing?

Persona atau kerap disebut sebagai buyer persona adalah representasi dari pelanggan target market Anda yang diperoleh dari penelitian secara mendalam. Idealnya, Anda ingin membuat profil pelanggan seolah-olah pelanggan itu adalah orang yang nyata. Apa saja yang perlu diteliti dalam membuat persona? Anda harus bisa memulai dari pengumpulan data demografi, perilaku, kepribadian, hingga cara mereka mengambil keputusan saat membeli suatu produk.

Tentunya langkah ini akan sangat membantu, terutama saat Anda ingin menunjukkan nilai bisnis kepada target market Anda. Selain itu, proses penerapan strategi bisnis lainnya akan dapat berjalan dengan lebih mudah, mulai dari pemasaran, pembuatan konten, pengembangan produk dan lain sebagainya jika Anda sudah memiliki persona yang akan ditargetkan. Dengan begitu, prospek bisnis Anda bisa jauh lebih terjamin, karena Anda bisa benar-benar mengetahui apa yang dibutuhkan pasar.

Manfaat Buyer Persona bagi Bisnis Anda

Memahami pentingnya buyer persona sangat penting bagi bisnis untuk berhasil dalam pemasaran, penjualan, pengembangan produk, dan layanan mereka. Berikut ini adalah beberapa manfaat buyer persona:

1. Pemasaran dengan target (Targeted marketing)

Memiliki pengetahuan tentang pelanggan ideal memungkinkan Anda mengembangkan konten, pesan, dan iklan yang secara khusus memenuhi kebutuhan dan minat audiens target. Hal ini memastikan bahwa konten yang dihasilkan dapat diterima oleh individu yang paling cenderung melakukan pembelian atau berinteraksi dengan produk atau layanan Anda, dan upaya pemasaran Anda tidak tersebar secara berlebihan.

2. Prospek berkualitas baik

Bisnis dapat menghasilkan prospek berkualitas lebih tinggi dengan mengarahkan upaya pemasaran mereka ke arah kepribadian yang berbeda, sehingga menarik prospek yang lebih cocok dengan penawaran mereka. Hal ini sering kali menghasilkan tingkat konversi yang lebih besar, karena prospek yang masuk secara inheren kompatibel dengan penawaran organisasi.

3. Peningkatan pengembangan produk

Pengembangan produk dapat diinformasikan oleh pengetahuan tentang keinginan, persyaratan, dan kelemahan buyer persona. Praktik ini menjamin bahwa penawaran disesuaikan untuk mengatasi tantangan praktis yang dihadapi oleh demografi yang dituju.

4. Peningkatan keterlibatan pelanggan

Dengan memahami seluk-beluk perjalanan pelanggan Anda dan hambatan yang mereka hadapi, Anda dapat memberikan mereka bantuan, sumber daya, dan alat yang unggul. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan loyalitas dan kepuasan konsumen.

5. Alokasi sumber daya

Mengetahui di mana pelanggan ideal Anda menghabiskan waktu mereka (misalnya, platform media sosial, situs web, publikasi mana) membantu bisnis memutuskan dimana akan mengalokasikan sumber daya. Misalnya, jika buyer persona Anda biasanya tidak menggunakan Twitter, Anda dapat memprioritaskan Facebook atau LinkedIn untuk periklanan.

6. Pengalaman pengguna yang dipersonalisasi

buyer persona dapat membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih personal, mulai dari jenis konten yang dibuat hingga cara produk atau layanan disajikan. Personalisasi ini dapat menghasilkan basis pengguna yang lebih terlibat.

7. Sales enablement

Buyer persona dapat digunakan oleh tim penjualan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang calon klien. Praktik ini menjamin bahwa prospek disapa dengan pesan yang tepat yang dapat menyelesaikan kesulitan atau hambatan tertentu yang mungkin dihadapi oleh audiens target.

8. Keunggulan kompetitif

Memahami buyer persona Anda secara mendalam mungkin memberi Anda wawasan yang mungkin diabaikan oleh pesaing Anda, sehingga memungkinkan Anda melayani segmen pasar Anda dengan lebih efektif.

9. Pemahaman terpadu semua stakeholder

Perspektif dan pemahaman terpadu tentang pelanggan dicapai di seluruh organisasi ketika semua departemen, termasuk pemasaran, penjualan, pengembangan produk, dan dukungan pelanggan, memiliki pemahaman komprehensif tentang kepribadian konsumen.

10. Siklus umpan balik

Penerapan buyer persona yang dibuat dan direvisi secara berkala, mendorong siklus umpan balik yang berkelanjutan dengan pelanggan nyata. Praktik ini menjamin bahwa perusahaan tetap mendapatkan informasi terkini secara konsisten dan mampu menyesuaikan diri dengan fluktuasi pasar atau perubahan perilaku konsumen.

11. Mengantisipasi tren yang akan datang

Dengan tetap menyesuaikan diri dengan perubahan tuntutan dan perilaku kepribadian Anda, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk memperkirakan fluktuasi pasar serta hambatan dan prospek yang akan datang.

Singkatnya, buyer persona adalah alat yang ampuh untuk menyelaraskan operasi bisnis di sekitar pelanggan. Hal ini memastikan bahwa dunia usaha bersifat proaktif dan bukan reaktif, dan bahwa mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan aktual dari target pasar mereka. Tanpa pemahaman yang jelas tentang pelanggan ideal mereka, bisnis berisiko salah mengalokasikan sumber daya, salah mengkomunikasikan nilai mereka, dan kehilangan potensi peluang pertumbuhan.

Cara mendefinisikan buyer persona bisnis Anda

Sebelum Anda membuat persona, lakukan banyak penelitian terlebih dahulu untuk memastikan persona Anda secara akurat mewakili target market dan customer nyata Anda. Setelah Anda mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dalam jumlah yang memadai, atur informasi ke dalam grup persona yang mewakili sosok pelanggan ideal Anda. Ingatlah untuk fokus pada kebutuhan utama grup pengguna yang paling penting, Anda tidak bisa menjadi segalanya dan menyenangkan semua pihak. Langsung saja, berikut adalah langkah-langkah membuat persona untuk aktivitas marketing bisnis Anda;

Langkah 1: Header

Header menyertakan nama fiksi, foto, dan kutipan yang merangkum hal yang paling penting bagi persona yang berkaitan dengan produk Anda. Hal ini akan membantu meningkatkan daya ingat dan fokus tim kerja Anda. Langkah pertama ini tentu tampak sederhana. Misalnya, Anda bekerja di industri travel dan mencoba menciptakan buyer persona. Fondasi dari persona pengguna Anda bisa terlihat seperti ini:

Nama : Audrey Anastasia
Motto : Investment in travel is an investment in yourself.

Langkah 2: Tambahkan profil

Meskipun nama dan foto dapat berupa fiksi, detail demografis persona harus bersifat faktual dan berdasarkan penelitian pengguna. Profil demografis mencakup empat bagian utama, yaitu latar belakang pribadi, latar belakang profesional, lingkungan pengguna, dan psikografis.

Berikut ini adalah beberapa informasi yang dibutuhkan untuk membuat persona:

  1. Data pribadi – nama, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan, status, usia anak (jika ada).
  2. Perilaku – hobi, makanan dan minuman favorit, hal yang Anda sukai, akun media sosial, forum online yang Anda ikuti, perilaku saat berbelanja.
  3. Kebiasaan belanja:
  • Bagaimana konsumen berkomunikasi melalui telepon, email atau secara langsung.
  • Bagaimana cara mengenal suatu produk, baik melalui iklan, internet maupun saran orang lain.
  • Bagaimana dia bersikap saat membeli produk secara online dan bagaimana dia mengetahui informasi ini.
  • Sistem belanja yang disukai, baik online maupun offline.

Unsur-unsur yang telah disebutkan di atas hanyalah sebagian besar data yang dibutuhkan untuk menentukan persona pembeli. Jika Anda memiliki elemen tambahan, tentu saja lebih baik. Anda juga dapat melakukan wawancara langsung dengan beberapa target market Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik tentang apa yang mungkin mereka suka dan tidak suka.

Latar belakang dan data pribadi

Latar belakang pribadi mencakup detail seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, kelompok persona (misalnya dewasa muda, ibu bekerja, laki-laki berkeluarga, dll), dan status keluarga (misalnya lajang, menikah dengan anak, janda, dll.).

Contoh misalkan, latar belakang pribadi Audrey Anastasia dapat dijelaskan sebagai berikut: Audrey Anastasia, 28 tahun, lajang, memiliki gelar Master di komunikasi.

Latar belakang profesional

Latar belakang profesional mencakup perincian seperti pekerjaan pekerjaan, tingkat pendapatan, dan pengalaman kerja. Di sini kami mencontohkan bahwa Audrey bekerja penuh waktu di sebuah agensi komunikasi terkemuka di Jakarta dan memiliki pendapat 15 juta per bulan.

Lingkungan pengguna

Lingkungan pengguna mewakili konteks fisik, sosial, dan teknologi pengguna. Bagian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti: Perangkat teknologi apa yang dapat diakses pengguna? Apakah pengguna menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kantor perusahaan atau kantor pusat? Dan seberapa sering mereka berkolaborasi dengan orang lain?

Sebagai contoh, lingkungan pengguna sosok Audrey adalah fleksibel, bisa bekerja dari rumah atau dari coffee shop (fleksibel) ,sebagian besar waktunya dihabiskan untuk terkoneksi lewat laptop dan juga scrolling feed social media di ponselnya.

Psikografis

Psikografik mencakup detail seperti sikap, minat, motivasi, dan hal-hal yang tidak ia sukai. Membuat profil psikografis memungkinkan Anda untuk lebih memahami mengapa pengguna Anda berperilaku dengan cara tertentu, termasuk mengapa mereka menggunakan produk Anda.Mari terus bayangkan Anda sedang membuat aplikasi untuk travel (seperti tiket.com, traveloka.com, dll). Beberapa informasi psikografis yang berguna untuk disertakan dalam persona pengguna Anda adalah:

  • Audrey menikmati perjalanan retret dengan pemandangan yang indah ke desa terpencil.
  • Audrey aktif dalam olah raga, khususnya senam dan tinju.
  • Senang mencoba masakan lokal otentik dan bertemu orang baru.
  • Lebih suka bepergian secara berkelompok.
  • Suka tempat yang tenang untuk membaca buku dan berdiskusi dengan orang lain.

Secara keseluruhan, profil demografis menambahkan lapisan realisme tambahan ke persona pengguna, meningkatkan empati saat menjelajahi kebutuhan dan tujuan pengguna.

Langkah 3: Tambahkan tujuan akhir

Tujuan akhirnya adalah faktor pendorong yang menginspirasi tindakan, dan menjawab pertanyaan: apa yang ingin atau perlu dicapai pengguna dengan menggunakan produk Anda? Sasaran akhir adalah kekuatan pendorong utama pengguna Anda dan menentukan apa yang diinginkan atau dibutuhkan persona untuk dipenuhi.

Dalam kasus Audrey, tujuan akhirnya saat menggunakan aplikasi perjalanan Anda adalah menemukan dan memesan perjalanan untuk menikmati alam, tujuan liburan bisa di desa terpencil atau negara yang berbeda bahasa, tetapi masih memiliki jangkauan koneksi internet.

Langkah 4: Tambahkan skenario

Skenario adalah narasi “hari-dalam-kehidupan” yang menggambarkan bagaimana persona akan berinteraksi dengan produk Anda dalam konteks tertentu untuk mencapai tujuan akhirnya. Skenario biasanya menentukan kapan, di mana, dan bagaimana narasi berlangsung. Mereka biasanya ditulis dari perspektif persona dan menjelaskan kasus penggunaan yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Misalnya, skenario mengenai Audrey dapat dibuat seperti ini:

“Setidaknya setahun dua sampai tiga kali, saya suka pergi menikmati alam di desa dalam negeri dan sekali liburan di negara lain . Saya mencoba menemukan tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya untuk mempelajari budaya tempat lain. Saya bekerja sebagai account manager di agensi, jadi saya tidak punya banyak waktu untuk mencari dan memesan setiap elemen liburan saya. Idealnya, saya akan cenderung memesan tiket promo, pulang pergi di akhir pekan atau saat cuti panjang. Namum destinasi wisata haruslah juga memiliki koneksi internet karena saya memiliki klien yang selalu terhubung.”

Langkah 5 : Gunakan tools untuk membuat persona bisnis Anda

Kurangnya waktu dan keahlian adalah alasan utama mengapa banyak bisnis tidak benar-benar mempraktikkan ini. Kabar baiknya adalah ada tools yang bisa diakses secara online yang dapat Anda gunakan untuk membuat kepribadian klien dengan cepat dan juga akan memandu Anda melalui proses pembuatan persona bisnis Anda. Mari kita bahas 5 tools untuk membuat persona Anda.

1. Hubspot

Persona Hubspot

Generator persona milik Hubspot adalah wizard yang akan memandu Anda melalui proses pembuatan persona yang dapat merepresentasikan klien, pelanggan, atau pengguna yang berguna untuk bisnis Anda. Tools ini berfokus pada klien dan pelanggan profesional, atau penggunaan persona untuk industri B2B. Hubspot menyediakan template yang menarik dan mudah digunakan yang dapat Anda custom sesuai untuk bisnis apa pun. Anda bisa membuat banyak persona, berkolaborasi, mengedit, men-download, dan juga men-share file persona tersebut. Yang perlu Anda lakukan hanyalah membuat persona Anda dan HubSpot akan mengirimkan hasilnya melalui email.

2. Xtensio

Persona Xtensio

Ini adalah alat gratis dan tangguh yang memungkinkan pengguna membuat berbagai dokumen dan presentasi yang dapat dibagikan. Ini mencakup kotak alat untuk strategi, pemasaran, operasi, dan pengembangan bisnis. Mendaftarlah untuk mengakses fitur-fitur canggih Xtensio, gratis, lalu asah template persona pengguna. Anda dapat menggunakan templat perbandingan persona pengguna saat Anda siap untuk membawa sesuatu ke tingkat berikutnya. Identifikasi departemen atau individu mana dalam bisnis Anda yang ditetapkan untuk mendapatkan keuntungan dari mengidentifikasi segmen pengguna, dan menggambarkan serta menjelaskan segmentasi Anda.

3. Up Close dan Persona

Tools yang ditawarkan Up Close and Persona sangat mudah digunakan. Selain itu, alat ini berfokus pada persona B2B, sangat detail dibandingkan dengan generator persona lainnya. Ini tidak hanya akan membantu Anda menargetkan klien Anda dengan lebih efektif, tetapi juga dapat membantu Anda memposisikan bisnis Anda dalam industri Anda.

4. User Forge

UserForge Persona

User Forge memberi Anda lebih banyak kebebasan untuk membuat kriteria Anda sendiri dibandingkan generator persona lainnya. Jika Anda tahu apa yang penting bagi upaya pemasaran Anda dalam hal menyegmentasikan audiens Anda, mungkin ini yang tepat untuk Anda. Buat kutipan, blok teks, dan daftar untuk membantu Anda dan kolega Anda mempersempit klien ideal Anda dan memfokuskan upaya pemasaran Anda.

5. Smaply

Smaply Persona

Smaply memberi Anda tool untuk memvisualisasikan pengalaman pelanggan dengan membuat persona untuk aktivitas marketing binis Anda. Anda dapat membuat persona yang kemudian dapat Anda bagikan dengan tim Anda. Smaply mudah digunakan dan designnya mudah diduplikasi dan diedit dan menyimpannya dalam format PDF.

Contoh Buyer Persona

Dalam dunia marketing yang dinamis, memahami audiens Anda adalah hal yang terpenting. Mari kita pelajari konsep ‘buyer persona’ – alat yang ampuh untuk melakukan segmentasi dan memahami audiens target Anda.

Sebagai ilustrasi, McDonald’s, perusahaan raksasa makanan cepat saji global. Basis pelanggannya sangat luas dan beragam, dan dengan menciptakan buyer persona yang spesifik untuk McDonald’s, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam mengenai berbagai alasan orang memilih restoran cepat saji ini.

1. Orang Tua yang Sibuk

Menu mcdonald cepat saji - Orang Tua yang Sibuk
  • Demografi: Berusia 30-45 tahun, menikah dan memiliki anak.
  • Perilaku: Sering bepergian, mencari solusi makan cepat saji.
  • Sasaran: Menemukan pilihan makanan yang terjangkau, cepat, dan ramah anak.
  • Tantangan: Menyeimbangkan pekerjaan, mengasuh anak, dan meluangkan waktu untuk memasak.
  • Mengapa McDonald’s: Area bermain untuk anak-anak, mainan Happy Meal, dan menu ramah keluarga.

2. Mahasiswa

Mahasiswa belajar di Mcdonalds
  • Demografi: Berusia 18-24 tahun, lajang, pelajar penuh waktu.
  • Perilaku: Belajar terlambat, bergaul dengan teman, anggaran terbatas.
  • Sasaran: Temukan makanan terjangkau yang buka hingga larut malam.
  • Tantangan: Anggaran terbatas dan jadwal tidak teratur.
  • Mengapa McDonald’s: Menu bernilai, buka hingga larut malam atau 24/7 di beberapa lokasi, Wi-Fi gratis.

3. Kaum Komuter (Mobilitas tinggi)

Pekerja dengan mobilitas tinggi pesan makan di Mcdonald drive thru
  • Demografi: Berusia 25-60 tahun, melakukan pekerjaan 9-5, sering kali dalam perjalanan.
  • Perilaku: Sering bepergian, sarapan atau makan malam saat bepergian.
  • Sasaran: Makan cepat agar tidak terjebak kemacetan.
  • Tantangan: Makan saat berpergian.
  • Mengapa McDonald’s: Layanan drive-thru, rasa yang konsisten, dan lokasi yang tersebar luas.

4. Wisatawan Global

Wisatawan global asing memilih mcdonald karena menu yang sama di tiap negara
  • Demografi: Berusia 25-60 tahun, bepergian untuk bekerja atau bersantai.
  • Perilaku: Mengalami budaya yang berbeda, mencari keakraban di tengah hal-hal asing.
  • Sasaran: Mencicipi cita rasa lokal atau menemukan makanan familiar di negara asing.
  • Tantangan: Menjelajahi lanskap pangan asing, potensi hambatan bahasa.
  • Mengapa McDonald’s: Merek terkenal, item menu lokal yang menawarkan sentuhan unik.

Penting untuk diingat bahwa persona ini adalah generalisasi. McDonald’s, dengan kehadirannya yang mendunia dan menu yang bervariasi, menarik banyak pelanggan karena berbagai alasan. Namun, menciptakan persona seperti itu dapat membantu merek memenuhi berbagai kebutuhan, preferensi, dan harapan dari basis pelanggannya yang beragam.

Kesimpulan

Persona atau buyer persona juga merupakan kunci untuk menemukan pelanggan ideal dalam kehidupan nyata sehingga Anda dapat menguji dan memvalidasi produk Anda dengan orang yang nyata. Karena itu, pastikan setiap persona spesifik dan realistis: hindari kalsifikasi yang terlalu berlebihan dan menyertakan terlalu banyak detail. Selamat mencoba! Dan semoga berhasil!

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.

Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.

Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.

Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *