Panduan Lengkap Schema Markup untuk SEO

Panduan Lengkap Schema Markup untuk SEO

Last Updated on Agustus 6, 2023 by Monika Tanaya

Banyaknya konten yang terbit secara daring setiap harinya membuat persaingan SEO semakin ketat. Oleh karena itu, kita perlu memaksimalkan konten-konten website agar dapat menjawab search intent pengguna. Selain itu, schema markup juga dapat membantu website kita lebih unggul dari kompetitor karena dapat membantu mesin pencari memahami konten dengan lebih baik. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai schema markup.

Apa itu schema markup?

Mesin pencari secara konstan memperbaharui cara kerjanya untuk semakin memahami konten supaya dapat mencocokkan konten-konten tersebut dengan pencarian atau kata kunci yang relevan. Di sisi lain, kita sebagai pemilik website juga terus menerus berusaha mengoptimasi konten untuk meningkatkan visibilitasnya untuk mesin pencari dan pengguna. Namun, banyaknya mesin pencari yang beredar di internet berimbas pada diperlukannya standarisasi optimasi konten, salah satunya melalui schema markup.

Schema markup atau yang sering juga disebut sebagai microdata atau structured data, merupakan serangkaian kode yang dapat kita tambahkan pada HTML website. Schema.org memuat daftar lengkap kosakata dan kategori hal-hal yang dapat ditambahkan schema markup. Microdata ini kemudian “mendeskripsikan” isi konten website kepada mesin pencari dan sebagai hasilnya mesin pencari menampilkan hasil pencarian yang lebih mendetail dan informatif bagi pengguna. 

Schema.org

Schema.org adalah hasil kolaborasi antara Bing, Google, Yahoo, dan Yandex. Melalui Schema.org, keempat penyedia mesin pencari tersebut membuat daftar kosakata dan kode-kode yang memberi instruksi kepada mesin pencari mengenai cara memproses data-data atau konten-konten yang terkandung pada website kita, serta maknanya. 

Bagaimana cara kerja schema markup?

Schema markup bekerja sebagai semacam kartu nama virtual untuk website di SERP. Ketika suatu website menerapkan schema markup, pengguna dapat memperoleh informasi yang mereka perlukan secara cepat. Hal tersebut dikarenakan schema markup akan membantu pengguna melihat semacam rangkuman isi suatu website; mulai dari informasi mengenai bisnis kita, sampai produk dan layanan yang tersedia beserta harganya. 

Umumnya, schema markup digunakan untuk menambahkan informasi mengenai kategori-kategori tertentu, seperti kejadian penting, istilah kedokteran, organisasi, figur publik, tempat umum, dan banyak kategori lainnya yang dapat ditemukan di Schema.org. Nah, kumpulan schema ini kemudian akan memberi sinyal kepada mesin pencari tentang isi suatu website. Selanjutnya, mesin pencari seperti Google akan menampilkan informasi tersebut kepada pencari dengan menampilkan hasil pencarian yang paling relevan dengan kata kunci yang dimasukkan.

Manfaat menggunakan schema markup untuk SEO

Meskipun schema markup tidak berkorelasi langsung dengan meningkatkan ranking website di SERP, penggunaan schema markup membuat mesin pencari menampilkan rich snippets dan rich data seperti foto, ulasan, dan waktu operasional. Dengan demikian, website kita akan memiliki tampilan yang lebih menarik di SERP, sehingga berpotensi meningkatkan CTR. Melansir hasil penelitian Search Engine Land, website yang menerapkan schema markup berpotensi mendapatkan click through rate 30% lebih banyak.

Baca juga: 11 Cara Optimasi Konten untuk Featured Snippet di Google

Salah satu contoh manfaat utama dari penggunaan schema markup adalah hasil pencarian laman website ditampilkan dengan hasil yang lebih mendetail dan beragam seperti yang ditampilkan dalam screenshot berikut:

hasil pencarian dengan menggunakan keyword “Bukalapak”

Dalam screenshot SERP di atas, hasil pencarian dengan menggunakan keyword “Bukalapak” menampilkan rich snippet dalam bentuk knowledge panel yang menampilkan detail perusahaan tersebut dan sitelinks yang mempermudah pengguna untuk mengakses laman-laman tertentu dalam website tersebut. Tampilan hasil pencarian ini akan lebih menarik perhatian pengguna dibandingkan hasil SERP biasanya yang hanya menampilkan judul laman website dan meta description-nya. Selain itu, rich snippet juga ditampilkan sebagai hasil pencarian pertama pada SERP.

Sayangnya, menurut studi ini, kurang dari 30% hasil pencarian Google menerapkan rich snippet dengan schema markup.

Ragam schema markup yang tersedia

Menariknya, Schema.org memuat ratusan jenis schema markup berbeda untuk mengakomodasi pencarian pengguna. Terdapat beberapa jenis schema markup yang paling sering digunakan di website:

1. Schema markup untuk individu

Tipe schema markup ini menunjukkan informasi mengenai seseorang, umumnya informasi-informasi tersebut termasuk nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, keluarga, dan lainnya. Biasanya schema markup ini banyak digunakan untuk public figure. Sebagai contoh tampilan knowledge panel untuk kata kunci “Mark Zuckerberg” di bawah ini yang memberitahu pengguna mulai dari profil singkat Zuckerberg, tempat tanggal lahirnya, hingga histori pendidikannya.

Contoh Schema markup individu Mark Zuckerberg

2. Schema markup untuk organisasi dan instansi bisnis

Seperti pada screenshot menggunakan kata kunci “Bukalapak” di atas, kita dapat melihat penggunaan schema markup untuk organisasi dan instansi bisnis. Informasi yang ditampilkan biasanya meliputi profil singkat organisasi, logo, beserta informasi kontak, lokasi, dan akun media sosialnya.

3. Schema markup untuk bisnis-bisnis lokal

serp kata kunci dentist untuk contoh schema markup

Tipe schema markup ini biasanya dipakai oleh perusahaan lokal atau cabang perusahaan tersebut yang terdekat dengan lokasi pencari. Tentu saja hal ini mempermudah pengguna menemukan lokasi bisnis-bisnis lokal tersebut. Lokasi yang ditampilkan mencakup alamat bisnis, waktu operasional, menu atau daftar layanan, informasi kontak, dan lainnya. Screenshot dengan kata kunci “dentist jakarta selatan” di bawah ini, misalnya, menampilkan daftar praktek dokter gigi di sekitar area Jakarta Selatan, lengkap dengan ulasan pelanggan, alamat, hingga waktu operasional.

4. Schema markup untuk breadcrumbs

Schema markup untuk breadcrumbs

Breadcrumbs adalah daftar tautan yang mengarahkan pengguna ke laman website yang muncul pada SERP. Dengan menggunakan breadcrumbs, kita dapat menurunkan bounce rates karena pengguna dapat melihat apakah mereka mengakses laman yang diinginkan. Dalam contoh di bawah, SERP menampilkan breadcrumbs yang mengarahkan pengguna langsung ke laman yang memuat daftar HP Samsung Galaxy Model Terbaru 2021, sehingga pengguna tidak perlu memulai pencarian dari homepage Samsung.

5. Schema markup untuk artikel

schema markup untuk artikel kompas.com

Jenis schema markup ini umumnya digunakan untuk berita, blog, dan tulisan-tulisan akademis.  Schema markup ini sangat membantu mesin pencari memahami konten artikel tersebut dengan menampilkan tajuk utamanya beserta dengan foto atau video yang ditampilkan dalam berita tersebut.

6. Schema markup untuk video

Schema markup untuk video

Menambahkan schema markup dapat membantu mesin pengguna untuk melakukan crawl dan mengindeks konten-konten website berbentuk video. Di Google misalnya, hal ini akan membantu video yang ada di website kita muncul di laman Google Video Search. Dalam contoh di bawah, ketika kita memasukkan kata kunci “how to knit”, Google tidak hanya akan menunjukkan video dari Youtube tapi juga dari website-website yang menerapkan schema markup pada konten videonya.

7. Schema markup untuk acara

Schema markup untuk acara

Tipe schema markup ini membantu mesin pencari menampilkan informasi tambahan untuk acara-acara publik, seperti konser, webinar, dan festival. Informasi yang pengguna bisa dapatkan mulai dari tanggal penyelenggaraan acara, lokasi, hingga harga tiket.

8. Schema markup untuk resep

Schema markup untuk resep

Schema markup untuk resep dirancang untuk menampilkan konten-konten resep dalam bentuk rich snippet yang menarik. Informasi yang ditampilkan memuat mulai dari ulasan resep, lama waktu memasak, hingga bahan-bahan dasar yang diperlukan.

9. Schema markup untuk produk dan diskon yang tersedia

schema markup review product Canva Pro

Sesuai dengan tipenya, schema markup ini seringkali digunakan untuk menjual suatu barang atau layanan tertentu. Google akan menampilkan website yang menjual produk tersebut, lengkap dengan tipe produk yang tersedia, review dan harganya.

Rekomendasi plugin schema markup untuk WordPress

Bingung harus memulai dari mana? Kabar baiknya, di WordPress tersedia serangkaian plugin schema markup yang dapat kita coba.

Schema Pro

Schema Pro

Dengan menggunakan Schema Pro, kita dapat menambahkan rich snippet ke semua laman website dengan cepat. Plugin yang satu ini mendukung 13 tipe schema markup untuk website, yaitu review, layanan yang ditawarkan, resep, aplikasi, video, buku, public figure, produk, bisnis lokal, artikel, kursus, lowongan pekerjaan, dan acara. Schema Pro menawarkan dua pilihan paket berlangganan, yaitu $79 per bulan atau $249 untuk akses seumur hidup. Selain itu, Schema Pro juga menyediakan kursus schema markup untuk pemula.

All in One Schema Rich Snippets

Schema – All In One Schema Rich Snippets

All in One Schema Rich Snippets banyak mendulang ulasan baik sebagai salah satu plugin yang cukup sederhana dan mudah digunakan untuk menerapkan schema markup. Kendati sederhana, plugin WordPress yang satu ini memudahkan pengguna untuk menambahkan schema markup untuk ulasan, rating, acara, artikel, dan aplikasi. Menariknya, plugin ini dikembangkan oleh pengembang Schema Pro. Perbedaan mendasarnya adalah Schema Pro dapat menambahkan schema markup secara otomatis. Sebaliknya, dengan All in One Schema Rich Snippets kita perlu menambahkan markup ke masing-masing laman website secara manual. Plugin yang satu ini dapat digunakan secara gratis.

Schema and Structured Data for WP & AMP

Schema and Structured Data for WP & AMP

Schema and Structured Data for WP & AMP mendukung 33 jenis schema markup. Menariknya, apabila tipe schema yang ingin kita gunakan tidak termasuk dalam daftar tersebut, kita dapat mengajukan schema markup kustomisasi. Untuk menggunakan Schema and Structured Data for WP & AMP, kita perlu membayar $99 untuk paket berlangganan Personal, $149 untuk paket Freelancer, dan $499 untuk paket Agency.

Baca Juga: Mengenal Istilah Google AMP dan Fungsinya Bagi Performa Website

WP SEO Structured Data Schema

WP SEO Structured Data Schema

WP SEO Structured Data Schema merupakan plugin schema markup WordPress gratis lainnya apabila Anda ingin memulai penerapan schema markup dan rich snippets. Plugin ini mendukung schema markup untuk organisasi, bisnis lokal, video, acara, dan rating.

WP Review Pro

WP Review Pro

WP Review Pro merupakan plugin yang cocok bagi Anda yang memiliki situs e-commerce karena berfokus meningkatkan interaksi pelanggan dengan produk dengan memberi ulasan dan rating. Plugin ini menyediakan fitur-fitur seperti sistem rating (menggunakan poin, persentase, atau bintang), didukung oleh sebagian besar tema WordPress, dan menyediakan 2 templates tampilan review. WP Review Pro menyediakan beberapa pilihan berlangganan, mulai dari $49 untuk personal, hingga $1.196 untuk akses seumur hidup.

Ultimate Blocks

Ultimate Blocks

Ultimate Blocks awalnya dikembangkan sebagai plugin untuk menambahkan fungsi-fungsi dasar ke page builder WordPress – Gutenberg. Selanjutnya, Ultimate Blocks dirancang untuk menambah fitur-fitur untuk schema markup dan meningkatkan performa SEO website. Dengan menggunakan Ultimate Blocks, kita dapat menambahkan blok-blok tambahan di website untuk memuat schema seperti review, howto, dan daftar isi secara cuma-cuma.

SNIP

SNIP schema markup

Snip menyediakan dukungan untuk lebih dari 800 jenis schema markup. Bedanya dengan plugin lainnya, Snip secara khusus dirancang untuk menambahkan snippet dengan format JSON-LD ke website. Untuk menggunakan SNIP kida cukup membayar sekali sebesar $77 saat download pertama.

Sudah siap meningkatkan performa SEO dengan schema markup? Beritahu kami pengalaman Anda di komentar ya. Namun, jika masih bingung, Anda bisa cek jasa seo profesional terbaik di wilayah Anda. Selamat mencoba dan salam sukses!

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.

Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.

Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.

Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!

Penulis: Septi Liberty
Editor: Yoan Letsoin

About The Author

6 tanggapan pada “Panduan Lengkap Schema Markup untuk SEO”

  1. Artikel bermanfaat, izin bertanya jika situs fokus untuk penerimaan mahasiswa baru, apakah perlu instal plugin schema markup ini? Apakah juga perlu adanya rating bintang?

    1. Hi Gani, sebenarnya sangat tergantung dengan strategi SEO yang ingin kamu buat. Tujuan kan agar website muncul di halaman pertama. Saya selalu menyarankan untuk memperbaikin konten on-page terlebih dahulu. Jika konten sudah mencerinkan intensi keyword yang ditargetkan di halaman itu, penggunaan plugin schema markup atau bahkan review plugin tentu akan membantu memperkaya elemen di on-page kamu.

      Jadi, perlu atau tidaknya tergantung dengan kompetisi di keyword itu dan prioritas kamu ya. Saya tidak bilang menggunakan schema akan langsung muncul di halaman pertama, karena Google tidak hanya mematok itu saja. Isi konten secara keseluruhan haruslah mencerminkan intensi audiens saat mencari dengan keyword tersebut.

      Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat untuk kamu dan situs yang kamu pegang. Salam sukses!

      Yoan

  2. Hallo kak saya ingn bertanya ..
    Dalam suatu kasus pernah saya temui bberapa website dengan tampilan yang memiliki jumlah reviews yang banyak, pada google search .
    Namun setelah saya klik & masuk ke dalam webnya , saya tidak melihat adanya option beri review dalam web nya , hanya ada artikel …

    Pertanyaanya , bagaimana ya kak membuat teknik sperti itu ?
    apakah ada kaitannya dengan schema markup?
    terimaksih sebelumnya

    1. Hi Livia,

      Mungkin kamu bisa cek dengan keyword menambahkan plugin “review”.
      Beberapa plugin review bisa menawarkan opsi bagi audience untuk memberikan rating, namun ada juga plugin review yang memberikan opsi bagi admin/ webmaster untuk meng-custom ratingnya sendiri (mungkin ini yang terjadi di halaman situs yang kamu kunjungi. Saat masuk, hanya ada artikel. Karena rating / hasil review sudah diberikan oleh webmaster/ admin).

      Cara menambahkahkan plugin review, tinggal kamu pilih plugin review yang kamu mau dan install di bagian plugins di WP Dashboard (kalau kamu pakai WordPress).

      Untuk tambahan informasi, beberapa plugin review dengan desain yang bagus biasanya berbayar.

      Salam sukses,

      Yoan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *