Last Updated on Januari 26, 2024 by Yoan Letsoin
Sebagai seorang pakar SEO, saya telah melihat secara langsung bagaimana struktur situs web yang tepat dapat secara dramatis meningkatkan peringkat search engine dan user experience. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang konsep Struktur Silo untuk SEO, yang merupakan sebuah strategi ampuh yang telah dibuktikan nilainya dalam dunia digital yang kompetitif.
Apa itu Silo?
Struktur Silo SEO adalah teknik untuk mengatur konten di situs web, melibatkan pembuatan silo atau kategori di mana konten yang terkait dikelompokkan bersama. Metode ini bertujuan menyederhanakan navigasi bagi pengguna dan membantu search engine seperti Google memahami struktur situs.
Bayangkan sebuah perpustakaan besar, dengan buku-buku yang disusun secara cermat berdasarkan genre, topik, dan penulis.
Inti dari SEO Silo Structure adalah metode untuk mengatur konten di situs web Anda dengan cara yang meningkatkan user experience dan pengindeksan search engine.
Baca Juga: Perbedaan UI (User Interface) dan UX (User Experience)
Dengan mengelompokkan halaman-halaman terkait ke dalam kategori atau ‘silo’ yang berbeda, situs web Anda menjadi lebih mudah dinavigasi.
Contoh:
Mari kita lihat contoh praktis untuk memahami konsep ini dengan lebih baik. Bayangkan sebuah perusahaan retail untuk bidang fashion secara online yang sedang populer yang ingin meningkatkan SEO dan user experiencenya.
Perusahaan tersebut memiliki berbagai macam produk, termasuk pakaian, sepatu, dan aksesoris. Tanpa struktur silo, situs web perusahaan fashion tersebut mungkin terlihat berantakan dan tidak terorganisir, sehingga menyulitkan pengguna dan search engine untuk menemukan produk tertentu.
Namun, dengan menerapkan struktur silo, mereka membuat kategori yang berbeda untuk setiap jenis produk, seperti “Pakaian”, “Sepatu”, dan ” Aksesoris”. Di bawah setiap kategori, perusahaan fashion ini mengelompokkan produk lebih lanjut ke dalam subkategori seperti “Pakaian Pria”, “Pakaian Wanita”, dan seterusnya. Secara logis perusahaan yang menggunakan struktur silo iini tidak hanya memudahkan pelanggan untuk menavigasi situs web, tetapi juga membantu search engine untuk memahami hierarki situs tersebut, sehingga dapat meningkatkan SEO.
Coba cek contoh Decathlon and situs Hushpuppies di atas. Hushpuppies mengkategorikan halaman produk mereka dengan kategori besar:
- Woman
- Man
- Accessories
- Sale
Berbeda dengan Decathlon yang memiliki sangat banyak varian produk, Decathlon harus membuat kategori produk berdasarkan jenis olahraganya. Dan di dalam tab ALL Sports, terdapat banyak sekali pembagian halaman.
Baca Juga: Panduan Lengkap Optimasi On-Page SEO Untuk Pemula
Mengapa Silo Populer?
Silo sangat populer dipara pakar SEO yang merekomendasikan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan struktur silo ini. Hal ini selaras dengan cara search engine seperti Google mengevaluasi dan memberi peringkat pada situs web. Dengan menyajikan konten dengan cara yang terstruktur secara logis, silo memudahkan search engine untuk memahami dan mengkategorikan situs Anda, yang sering kali mengarah pada posisi hasil pencarian yang lebih baik.
Mari kita ambil contoh sebuah perusahaan lokal yang bergerak pada penjualan atap untuk mengilustrasikan hal ini.
Sebelum menerapkan struktur silo di situs web perusahaan atap ini, kehadiran perusahaan tersebut bergerak dipenjualan atap, tetapi halaman-halaman ini tidak terorganisir dengan baik. Akibatnya, search engine mengalami kesulitan untuk menentukan keahlian perusahaan tersebut di setiap area.
Setelah berkonsultasi dengan para ahli SEO, perusahaan atap ini memutuskan untuk menerapkan struktur silo.
Hasilnya? Visibilitas situs web perusahaan atap tersebetu meningkat secara signifikan. Saat calon pelanggan konstruksi di wilayah perusahaan atap ini mencari produk atap, halaman perusahaan berada di peringkat yang lebih tinggi dalam hasil pencarian. Peningkatan visibilitas ini menghasilkan lebih banyak pelanggan dan pada akhirnya lebih menghasilkan untuk perusahaan yang berbisnis dibidang penjualan atap.
Singkatnya, para profesional SEO sering merekomendasikan silo karena hal ini meningkatkan visibilitas halaman di situs web Anda dalam hasil pencarian. Struktur ini memudahkan search engine untuk mencari, mengindeks, dan memberi peringkat pada situs web Anda.
Baca Juga: Panduan Lengkap Technical SEO untuk Pemula!
Manfaat Silo untuk SEO
Struktur Silo SEO memberikan banyak sekali manfaat:
1. Meningkatkan Topik yang Relevan
Hal ini membantu dalam mengelompokkan konten pendukung, sehingga memperkuat relevansi tematik topik pada situs. Ambil contoh blog kesehatan dan kebugaran.
Dengan membuat silo untuk setiap topik utama, seperti “Guide”, “E-course”, “Fast30”, “Reset Metabolisme”, dan “Testimonial”, blog ini memberikan user experience yang lebih terorganisir dan terfokus. Pengguna dapat dengan mudah menavigasi ke bagian yang menarik bagi mereka, dan search engine mengenali relevansi tematik yang lebih baik dari blog tersebut. Hal ini menghasilkan peringkat yang lebih tinggi untuk kata kunci yang relevan dan peningkatan pengunjung organik.
2. Memperkuat otoritas tiap halaman dalam website dengan internal linking
Struktur tautan yang kuat di dalam silo dapat mendistribusikan ekuitas tautan secara lebih efektif di seluruh situs Anda. Pertimbangkan sebuah situs web e-commerce yang menjual barang elektronik. Dengan silo yang terstruktur dengan baik, mereka mengelompokkan produk berdasarkan kategori seperti “Smartphone,” “Laptop,” dan “Gaming Consoles.” Di dalam setiap kategori, mereka membuat halaman produk yang terperinci.
Dengan membangun tautan internal secara strategis di dalam setiap silo, struktur silo ini memastikan bahwa semua tautan akan saling menyatu satu dengan yang lainnya. Hal ini meningkatkan otoritas masing-masing halaman produk, menjadikannya lebih kompetitif dalam hasil pencarian dan meningkatkan penjualan.
3. Peringkat yang Lebih Mudah Dengan Kata Kunci Long Tail
Silo dapat digunakan untuk menargetkan kata kunci Long Tail tertentu dalam sebuah niche. Untuk blog niche yang berfokus pada perbaikan rumah DIY, menerapkan silo untuk menargetkan kata kunci Long Tail tertentu secara efektif.
Mereka membuat silo untuk topik seperti “Desain Ruang Makan Minimalis”, “Desain Kamar Tidur Skandinavia”.
Di dalam setiap silo, para perusahaan yang berfokus pada perbaikan rumah DIY membuat konten yang dioptimalkan untuk frasa kata kunci Long Tail yang terkait dengan topik-topik tersebut.
Hasilnya, blog tersebut mulai mendapatkan peringkat yang lebih tinggi untuk kueri spesifik Long Tail, untuk menarik para target pasar yang tertarik akan pembuatan rumah DIY. Hal ini menyebabkan peningkatan hubungan dengan target pasar dan mendapatkan penghasilan lebih dari program afiliasi.
Peringkat yang Lebih Tinggi di Google
Struktur situs web yang memiliki struktur tertata dengan baik akan lebih mudah dicari oleh search engine karena memiliki visibilitas yang baik.
Struktur situs web yang terorganisir dengan baik akan mudah dicari oleh search engine karena memiliki visibilitas yang lebih baik yang dapat dibaca oleh search engine.
Ambil contoh kasus sebuah restoran fine dining di Ubud dengan menu yang terorganisir. Dengan menerapkan struktur silo dengan pembagian khusus untuk menu, bar, event yang terdapat pada restoran lokal tersebut, dan juga halaman reservasi, pelanggan atau calon customer akan lebih mudah mencari informasi.
Meningkatkan Otoritas dan Indexing
Tautan internal yang efektif di dalam silo dapat membantu pengindeksan yang lebih baik pada halaman situs Anda. Dalam kasus situs web berita teknologi, menerapkan silo untuk kategori teknologi yang berbeda memungkinkan website yang berbasis berita teknologi ini menyebarkan berita tanpa hambatan. Hal ini tidak hanya meningkatkan navigasi pengguna tetapi juga memastikan bahwa search engine mengindeks konten mereka secara lebih komprehensif.
Meningkatkan user experience
Dengan mengkategorikan konten secara logis, silo meningkatkan user experience secara keseluruhan di situs Anda. Terakhir, mari kita pertimbangkan platform pendidikan online yang menawarkan kursus dalam berbagai mata pelajaran. Dengan mengkategorikan konten secara logis ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan mata pelajaran dan topik, platform pendidikan online tersebut meningkatkan user experience secara keseluruhan pada situs platform pendidikan online yang mereka tawarkan. Siswa di situs kursus online dapat dengan mudah menemukan dan menavigasi ke kursus yang mereka minati, yang mengarah pada peningkatan pendaftaran dan kepuasan pelanggan.
Bagaimana Membangun Struktur Silo?
Membangun struktur silo yang efektif melibatkan beberapa langkah:
1. Mulailah dengan Riset Kata Kunci yang Baik
Identifikasi kata kunci utama, kata kunci Long Tail, dan kata kunci pendukung yang relevan dengan niche Anda.
Bayangkan Anda adalah pemilik blog travel blog, dan Anda ingin membuat struktur silo untuk meningkatkan visibilitas blog Anda dalam hasil search engine. Mulailah dengan melakukan riset kata kunci yang komprehensif untuk mengidentifikasi kata kunci utama dan kata kunci ekor panjang yang relevan dengan niche Anda.
- Kata Kunci Utama: Mulailah dengan kata kunci yang luas seperti “adventure travel”, “extreme sports destinations”, dan “outdoor adventures”.
- Kata Kunci Long Tail: Gali lebih dalam untuk menemukan frasa kata kunci long tail spesifik seperti “jalur pendakian terbaik di Pegunungan Rocky,” “petualangan arung jeram di Costa Rica,” dan “tujuan trekking solo teraman untuk wanita.”
Riset kata kunci membantu Anda memahami apa yang dicari oleh target Anda dan memungkinkan Anda untuk membangun konten di sekitar kata kunci ini.
2. Pisahkan Topik ke dalam Halaman Pendukung
Buat konten yang mencakup topik secara komprehensif, bercabang menjadi halaman pendukung yang terperinci.
Setelah Anda memiliki daftar kata kunci, sekarang saatnya membuat konten yang mencakup setiap topik secara komprehensif. Dalam contoh travel blog tersebut, Anda dapat memutuskan untuk memulai dengan topik luas “Petualangan Mendaki Gunung.”
- Halaman Topik Utama: Buat halaman utama yang didedikasikan untuk “Petualangan Mendaki Gunung” yang memberikan gambaran umum tentang topik tersebut, mencantumkan manfaat mendaki gunung, dan memperkenalkan pendekatan blog Anda terhadap petualangan mendaki gunung.
- Halaman Pendukung: Mengembangkan halaman pendukung yang mendetail untuk tujuan pendakian tertentu, seperti “Mendaki di Pegunungan Alpen Swiss”, “Menjelajahi Hutan Belantara Patagonia”, dan “Menelusuri Jejak Appalachian”. Setiap halaman pendukung harus mendalami destinasi tersebut, menawarkan tips, rencana perjalanan, dan gambar yang menakjubkan.
Dengan memecah topik utama Anda ke dalam halaman-halaman pendukung, Anda memberikan informasi yang mendalam kepada pembaca sambil menyusun konten Anda secara logis.
3. Pisahkan Sub-Topik menjadi Kata Kunci Long Tail
Gabungkan kata kunci berekor panjang untuk menargetkan permintaan yang spesifik.
Untuk lebih meningkatkan relevansi konten Anda dan menangkap permintaan dan penelusuran secara spesifik, gabungkan kata kunci long tail ke dalam sub-topik Anda. Melanjutkan contoh pendakian kita:
- Untuk halaman pendukung “Mendaki di Pegunungan Alpen Swiss”, targetkan kata kunci long tail seperti “waktu terbaik untuk mendaki di Pegunungan Alpen Swiss”, “jalur pendakian terbaik di Pegunungan Alpen Swiss”, dan “perlengkapan untuk mendaki di daerah beriklim dingin.”
- Untuk “Menjelajahi Hutan Belantara Patagonia,” pertimbangkan istilah-istilah yang memiliki kata kunci long tail seperti “perjumpaan dengan margasatwa di Patagonia,” “perlengkapan penting untuk mendaki gunung di Patagonia,” dan “merencanakan perjalanan ransel di Patagonia.”
Variasi kata kunci long tail ini memenuhi berbagai minat dan pertanyaan audiens Anda, membuat konten Anda lebih bernilai dan mudah ditemukan.
4. Menerapkan Struktur Silo
Mengatur topik dan subtopik ini dengan cara yang jelas dan hirarki di situs Anda. Sekarang, saatnya menerapkan struktur silo Anda. Aturlah topik dan subtopik ini dengan cara yang jelas dan secara hirarki di blog Anda, mengikuti prinsip-prinsip struktur silo.
- Homepage: homepage blog perjalanan Anda berfungsi sebagai titik awal, di mana pengunjung dapat menjelajahi kategori utama, termasuk “Petualangan Mendaki Gunung”, “Olahraga Ekstrem”, “Pertemuan dengan Margasatwa”, dan banyak lagi.
- Halaman Topik Utama: Setiap halaman topik utama, seperti “Petualangan Mendaki Gunung,” bertindak sebagai pintu gerbang ke halaman pendukung terkait. Dalam hal ini, “Mendaki di Pegunungan Alpen Swiss” dan “Menjelajahi Alam Liar Patagonia” harus ditautkan dari halaman “Petualangan Mendaki”.
- Halaman Pendukung: Pastikan bahwa halaman pendukung juga saling terhubung. Pada halaman “Mendaki di Pegunungan Alpen Swiss”, berikan tautan ke tujuan pendakian terkait lainnya, untuk menciptakan jaringan konten yang relevan.
- Tautan Internal: Di seluruh blog Anda, tempatkan tautan internal secara strategis untuk memandu pengguna ke halaman yang relevan dalam struktur silo. Misalnya, saat membahas perlengkapan pendakian di halaman Pegunungan Alpen Swiss, tautkan ke panduan perlengkapan khusus di dalam blog Anda.
5 Jenis Konfigurasi Struktur Silo
Desain struktur silo tidak hanya satu ukuran untuk semua. Berbagai konfigurasi sesuai dengan kebutuhan situs web yang berbeda:
1. Top-Down Recycle Silo
- Deskripsi: Dalam konfigurasi ini, konten mengalir dari kategori tingkat teratas ke subkategori dan kemudian kembali ke atas, menciptakan struktur melingkar. Hal ini mendorong pengguna untuk menjelajahi topik-topik terkait.
- Contoh: Pertimbangkan sebuah blog memasak dengan kategori tingkat teratas “Resep.” Di bawah “Resep,” ada subkategori seperti “Makanan Penutup,” “Hidangan Utama,” dan “Makanan Pembuka.” Saat pengguna berada di halaman “Makanan Penutup”, mereka akan menemukan tautan ke “Hidangan Utama” dan “Makanan Pembuka” di bagian bawah halaman, yang mendorong eksplorasi berbagai jenis resep.
2. Reverse Silo
- Deskripsi: Reverse Silo sering direkomendasikan untuk pemula karena kesederhanaannya. Ini melibatkan memulai dengan halaman yang mendetail dan menautkannya ke kategori yang lebih luas. Pendekatan ini bisa lebih intuitif bagi pengguna.
- Contoh: Bayangkan sebuah toko buku online yang berfokus pada buku-buku fiksi ilmiah. Alih-alih memulai dengan kategori yang luas seperti “Fiksi Ilmiah” dan memecahnya menjadi subkategori, Anda dapat membuat halaman terperinci untuk penulis atau seri buku tertentu, seperti “Seri Yayasan Isaac Asimov” atau “Novel Philip K. Dick.” Halaman-halaman terperinci ini kemudian dapat ditautkan kembali ke kategori “Fiksi Ilmiah” yang menyeluruh.
3. Serial Silo
- Deskripsi: Silo serial melibatkan pembuatan struktur linier di mana pengguna maju melalui serangkaian topik terkait. Hal ini berguna untuk memandu pengguna melalui perjalanan pembelajaran atau pembelian yang berurutan.
- Contoh: Pertimbangkan platform pembelajaran bahasa online. Mereka mungkin menerapkan struktur silo serial untuk mengajarkan bahasa. Para pelanggan mulai dari pelajaran dasar, kemudianmaju melalui ke tingkat menengah dan lanjutan. Setiap halaman pelajaran terhubung ke halaman berikutnya dalam seri, memastikan jalur pembelajaran yang logis dan progresif.
4. YOLO Silo (You Only Link Once)
- Deskripsi: YOLO silo adalah pendekatan minimalis di mana setiap halaman menautkan ke satu halaman lain, dan hanya itu. Hal ini dapat digunakan ketika Anda ingin menekankan satu hubungan yang kuat antara dua halaman.
- Contoh: Sebuah blog pribadi mungkin mengadopsi pendekatan silo YOLO untuk halaman “Tentang Saya”. Halaman “Tentang Saya” dapat berisi satu tautan ke homepage blog, yang hanya berfokus untuk mendorong pembaca menjelajahi konten lainnya dari titik masuk utama.
5. Priority Silo
- Deskripsi: Struktur silo prioritas bersifat kompleks dan hierarki, sering kali digunakan oleh pengguna tingkat lanjut atau situs web dengan konten yang luas. Struktur ini memprioritaskan kategori atau topik tertentu, menempatkannya di bagian atas hierarki untuk visibilitas dan penekanan yang lebih besar.
- Contoh: Pertimbangkan sebuah situs web berita yang mencakup berbagai topik seperti politik, olahraga, dan hiburan. Dalam struktur silo prioritas, kategori tingkat teratas mungkin termasuk “Berita Terkini” dan “Pilihan Editor”. Kategori-kategori ini menerima penempatan yang menonjol, dan pengguna dapat mempelajari subkategori seperti “Politik Dunia” atau “Sorotan NBA” dari sana.
Bagaimana Memilih Struktur Silo yang Tepat?
Untuk pemula, Reverse Silo sering direkomendasikan karena pendekatannya yang mudah. Pengguna tingkat lanjut mungkin akan menemukan Silo Prioritas lebih bermanfaat karena strukturnya yang kompleks namun sangat efektif.
- Reverse Silo untuk Pemula: Jika Anda baru memulai dengan struktur silo, reverse silo adalah pendekatan yang mudah. Sebagai contoh, situs web toko roti lokal kecil dapat menggunakan reverse silo dengan membuat halaman terperinci untuk setiap jenis kue yang mereka tawarkan, yang menghubungkan kembali ke kategori “Kue Kering” yang menyeluruh.
- Silo Prioritas untuk Pengguna Tingkat Lanjut: Di sisi lain, platform e-commerce tingkat lanjut dengan berbagai macam produk dapat mengambil manfaat dari silo prioritas. Mereka dapat memprioritaskan kategori dengan permintaan tinggi seperti “Elektronik” dan “Fashion” di tingkat teratas, memberikan cara yang terstruktur dan efektif bagi pengguna untuk menjelajahi inventaris mereka yang luas.
Singkatnya, pilihan struktur silo bergantung pada tujuan situs web Anda, volume konten, dan tujuan user experience. Memahami konfigurasi-konfigurasi ini dan penerapannya akan membantu Anda menyesuaikan struktur situs web Anda untuk memenuhi kebutuhan spesifik Anda, apakah Anda menyederhanakan navigasi, memandu pengguna melalui perjalanan pembelajaran, atau menekankan kategori konten tertentu.
Kekurangan dan Alternatif Struktur Silo
Terlepas dari manfaatnya, struktur silo dapat menjadi masalah jika tidak diimplementasikan dengan benar. Segmentasi yang berlebihan dapat menyebabkan masalah dengan tautan internal, di mana konten yang berharga dapat terisolasi di dalam silo. Untuk menghindari hal ini, sangat penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara segmentasi dan interkonektivitas dalam struktur silo Anda.
Meskipun struktur silo menawarkan banyak manfaat, struktur ini juga memiliki kekurangan:
- Keterbatasan Tautan dan Struktur Situs yang Kompleks: Struktur silo yang ketat dapat menyebabkan kesulitan dalam Internal linking, sehingga membuat struktur situs menjadi terlalu rumit.
- Struktur Piramida: Sebagai alternatif, struktur piramida menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel, dengan menempatkan konten yang paling penting di bagian atas dan semakin lama semakin penting.
- Tautan Internal Jika Relevan: Pendekatan ini mendorong penautan antara silo yang berbeda di mana hal tersebut masuk akal secara kontekstual, meningkatkan navigasi pengguna dan SEO.
- Hub Konten untuk Konten Blog: Membuat hub konten untuk posting blog terkait juga bisa menjadi alternatif yang lebih fleksibel daripada struktur silo yang kaku.
Kesimpulan dan Rekomendasi Akhir
Kesimpulannya, meskipun struktur silo SEO adalah struktur yang mampu untuk mengatur konten dan meningkatkan SEO, penting untuk menyeimbangkan manfaat struktural dengan user experience dan kemudahan navigasi. Rekomendasi saya adalah mengadopsi struktur piramida untuk situs web Anda, mengelompokkan konten terkait ke dalam hub dan menautkan secara internal di mana pun yang relevan. Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan SEO tetapi juga membuat situs Anda lebih intuitif dan ramah pengguna.
__
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.
Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.
Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.
Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!