Last Updated on November 28, 2022 by Monika Tanaya
Menawarkan produk dan layanan yang anda miliki, tentunya hanya dengan strategi yang tepat yang dapat mewujudkan hasil sesuai harapan anda. Nah, apa strategi yang tepat itu? Strategi itu adalah konsep AIDA dalam digital marketing.
Secara umum, AIDA adalah konsep atau model dimana tahapan ini dapat meningkatkan produk dan layanan Anda, disamping itu, komunikasi antara penjual dan pembeli adalah salah satu kunci agar penawaran anda tepat sasaran.
Bagaimana? Sudah tergambar kah konsep AIDA ini dalam benak Anda? Mari kita ulas secara rinci bagaimana penerapannya.
Pengertian AIDA
Apa itu AIDA? AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire and Action. AIDA adalah tahapan kognitif dimana calon pembeli menjadi pembeli dalam praktik konten marketing. Konsep ini menerangkan bagaimana proses terjalinnya komunikasi dengan calon pembeli hingga akhirnya produk dan layanan yang ditawarkan berhasil terjual. Konsep ini sudah populer di era 1900an dalam strategi pemasaran yang efektif.
Penemu Konsep AIDA
Konsep AIDA telah dikembangkan oleh businessman, E.St.Elmo Lewis pada tahun1898. Tujuan utama konsep ini adalah untuk mengoptimalkan penjualan. Disamping itu, interaksi secara mendalam antara penjual dan pembeli terkait produk dan layanan.
Lewis dianggap sebagai pelopor penggunaan konsep ini untuk merancang proses periklanan, Lewis melihat iklan sebagai jenis pelatihan untuk penerima manfaat. Pengalaman luas yang dimiliki Lewis sebagai kepala pemasaran diberbagai perusahaan membuatnya memiliki ilmu tentang teori periklanan. Konsep AIDA yang dikembangkan Lewis dapat di anggap sebagai warisan penting karena formulanya sudah diterapkan lebih dari 100 tahun sampai saat ini. Misalnya dalam digital marketing.
Bagaimana Cara Menggunakan Konsep AIDA?
Sebelum kita menggunakan konsep AIDA ini, seharusnya kita mencari tahu karakteristik dari calon konsumen Anda terlebih dulu. Informasi mengenai minat, selera dan preferensi calon konsumen akan menjadi wawasan yang bermanfaat saat menggunakan AIDA model ini.
Apabila Anda sudah tahu target pasar yang Anda ingin jangkau, Anda bisa memulai pada fase pertama, yaitu attention, interest, desire dan action yang akan kita bahas detail dalam konsep rumus AIDA di bawah ini.
Konsep Rumus AIDA
Tahapan AIDA didasarkan pada 4 konsep untuk menarik pihak yang berkepentingan dalam proses memutuskan suatu produk dan layanan. Berikut adalah penjelasan dari masing masing huruf yang mewakili tahapan tersebut.
Attention
Daya tarik pembeli adalah tahapan utama dalam konsep AIDA. Produk dan layanan harus menarik perhatian pembeli, tahapan ini dapat juga disebut “eyecather”. Disamping itu, karakteristik target pasar sangat penting untuk mengidentifikasi siapa yang ingin Anda undang perhatiannya agar relevan dengan produk dan layanan yang ditawarkan.
Attention merupakan fase dimana Anda mencoba untuk menarik perhatian para calon pembeli. Karena mereka belum mengenal dan tahu bisnis apa yang Anda tawarkan.
Dengan adanya fase ini, calon pembeli akan tahu bisnis yang Anda tawarkan mulai dari brand dan produk yang Anda jual.
Tujuan utama dari fase attention ini untuk meningkatkan brand awareness sebesar mungkin kepada para calon pembeli. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk bisnis Anda pada fase ini, seperti membuat artikel pada blog, mengunggah video product pada YouTube, dan menjalankan media sosial.
Membuat konten adalah salah satu cara untuk menarik perhatian calon pembeli. Maka dari itu Anda harus mengetahui karakter dari target pembeli Anda terlebih dulu agar tujuan konten yang Anda sajikan sesuai dengan selera target pasar.
Contohnya, Anda memiliki bisnis toko bunga. Untuk menarik perhatian para calon pembeli Anda dapat membuat artikel dan video mengenai jenis-jenis bunga dan hasil yang sudah dibuat untuk menarik para calon pembeli.
Interest
Baik, jika tahapan pertama sudah berhasil saatnya Anda mempertahankan juga membangkitkan minat pembeli pada produk dan layanan yang ditawarkan. Namun, permasalahan disini akan lebih sulit dimana minat setiap orang berbeda, maka dari itu Anda perlu tau permasalahan apa yang sering dialami target pasar Anda, dengan pendekatan secara optimal Anda dapat memberikan sesuatu yang relevan dan menarik terkait masalah yang dialami dengan konten yang mudah dimengerti agar pembeli terdorong untuk mengenal produk dan layanan Anda lebih jauh lagi, apalagi jika produk dan layanan yang ditawarkan belum dikenal publik. Ini adalah tantangan khusus dalam proses pemasaran.
Fase ini Anda harus membuat calon pembeli tertarik dengan bisnis atau produk yang Anda tawarkan. Anda harus memahami trik yang Anda gunakan menjadi kunci penting untuk membuat para calon pembeli berkata “Saya suka dengan produk X”. Pada fase ini Anda bisa melakukan riset untuk mengetahui nilai produk yang dianggap paling penting oleh mayoritas pembeli misalkan harga yang terjangkau.
Anda bisa membuat konten terkait list perbandingan harga produk atau kenapa para pembeli harus menggunakan produk Anda dibandingkan dengan produk kompetitor.
Desire
Setelah minat pembeli bangkit dan mereka tersadar dengan masalah yang dihadapi, tahapan selanjutnya adalah menawarkan produk dan layanan Anda sebagai solusi. Nah, belum berhasil sampai disini karena tidak mudah untuk meyakinkan pembeli bahwa produk dan layanan Anda adalah solusi terbaik bagi permasalahannya, jadi jangan terlalu terburu buru ya!
Anda harus berhati hati menunjukan keunggulan produk dan layanan yang ditawarkan agar pembeli semakin tertarika dan pada akhirnya penasaran untuk memilikinya. Anda dapat menginformasikan manfaat dengan fakta fakta yang ringan dan menarik agar pembeli tidak ragu akan produk dan layanan Anda, jangan hanya fokus pada fitur produk dan layanan yang dimiliki. Semakin banyak informasi yang di dapat oleh pembeli semakin sedikit pertanyaan yang akan mereka ajukan. Ini akan sangat berpengaruh pada keputusan pembeli apakah produk dan layanannya dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dialami.
Maka dari itu saat masuk ke fase desire ini, umumnya para pembisnis akan melakukan promosi ke calon pembeli seperti menawarkan buy 1 get 1, atau potongan harga pada saat event tertentu.
Action
Tindakan atau aksi adalah tahapan terakhir dalam konsep AIDA. Tindakan ini mengarah pada keputusan pembelian produk dan layanan yang Anda tawarkan sebagai solusi dari permasalahan yang dialami pembeli.
Tahap terakhir dari AIDA model ini memastikan bahwa calon pembeli benar-benar membeli produk Anda. Karena ada pula calon pembeli yang hanya berminat tapi tidak jadi untuk membeli. Alasan mengapa mereka tidak melanjutkan ke proses pembayaran beragam, mulai dari kesulitan dalam melakukan transaksi karena metode pembayaran, harga mahal dan sebagainya.
Pada fase ini yang harus Anda lakukan adalah mencari jalan untuk mempermudah calon pembeli untuk melanjutkan transaksi hingga selesai. Menggunakan opsi Call-to-action bisa menjadi salah satu pilihan apa bila produk tersebut dijual secara online.
Anda dapat memanfaatkan call-to-action yaitu ajakan untuk mengarahkan pembeli untuk melakukan pembelian. Misalnya, seperti kalimat “Klik link untuk memesan”, “Klik untuk mendapatkan 25% discount”, atau “Pesan sekarang, Ongkir Gratis”, dan lain-lain.
Kemudian pastikan Anda membuat alur transaksi yang jelas dan mudah bagi para calon konsumen agar dapat menyelesaikan proses pembelian tanpa kendala.
Contoh Penerapan AIDA dalam bisnis
Penerapan AIDA dalam bisnis e-commerce misalnya Shopee dapat diidentifikasi mengunakan konsep AIDA dalam efektifitas penyajian deskripsi produknya. Selain konten produk, konsep AIDA juga dapat diterapkan pada saat menulis artikel blog. Mengapa begitu? Tentu! agar pembaca tertarik untuk membaca artikelnya hingga selesai.
Kelebihan Model AIDA untuk Marketing
Jika Anda dapat menerapkan konsep AIDA pada bisnis Anda, maka kemungkinan untuk meningkatkan pembeli baru bisa meningkat. Konsep ini bersifat untuk mengubah pandangan pembeli yang dari “belum tahu” menjadi “mengambil tindakan”. Berikut kelebihan dari AIDA model ini untuk marketing.
- Berfokus pada calon pembeli
- Menggambarkan proses pembelian dengan sederhana
- Membantu untuk mengetahui potensi kelemahan dari produk yang ditawarkan
- Membantu untuk membuat konten yang dapat mengonversi calon pembeli menjadi pembeli
Kekurangan Model AIDA untuk Marketing
Setiap konsep penjualan memiliki kelemahan, pada konsep AIDA ini adanya kurang analisa data pasca-penjualan. Yang dimana konsep AIDA ini tidak dapat digunakan untuk menganalisis repeat-order dari para pembeli terhadap produk yang sudah mereka beli.
Selain itu strategi AIDA juga tidak dapat digunakan untuk memperkirakan perilaku pembeli sehingga tergolong kurang efektid untuk jangka panjang. Berikut adalah solusi bagi kelemahan dari konsep AIDA untuk marketing yang bisa Anda persiapkan:
- Membuat proses pembelian menjadi lebih simple
- Tidak melibatkan faktor-faktor seperti ketersediaan barang, harga, dan kepuasan konsumen
- Berfokus pada pelanggan baru tanpa mempertahankan pelanggan yang sudah ada
- Tidak memperhitungkan buyer’s history yang non-linear
Contoh Iklan dengan konsep AIDA
Baik mari kita simak caption iklan diatas dengan menerapkan konsep AIDA!
- Pada tahap Attention, @samsungindonesia menggunakan video hasil dari Galaxy S21 sebagai daya tarik calon pembeli untuk melihat konten video yang disajikan. Video tersebut secara tidak langsung menayangkan beberapa keunggulan dari smartphone tersebut.
- Selanjutnya dibagian Interest, @samsungindonesia menarik calon pembeli dengan membuat caption yang menjelaskan bahwa calon pembeli dapat membuat video siang dan malam secara bebas dengan ketahanan batre hingga 5000 mAH.
- Tahapan ketiga, supaya pembeli semakin yakin, kalimat Desire menambahkan harga Samsung Galaxy S21 seharga IDR 9.999.999 (bilangan bulat IDR 10.000.000)
- Pada akhirnya, pembaca diarahkan untuk langsung Action dengan mengunjungi link di biodata mereka dan di perkuat dengan adanya get FREE Samsung Air Purifier.
Tunggu apalagi, ayo terapkan konsep AIDA ini untuk strategi penjualanmu agar lebih optimal, karena konsep ini dapat digunakan di segala aspek digital marketing dari penawaran produk sampai blog/artikel.
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.
Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.
Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.
Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!
Baca juga:
- Belajar Digital Marketing Untuk Pemula
- Belajar Strategi SEO Mudah Untuk Pemula
- Apa itu Buyer Persona? [+Template Gratis]
Penulis : Hilda Oktarida, Monika Tanaya
Interesting article on AIDA concept! It’s helpful to know the different aspects of this marketing model and how it can be applied in various scenarios.