Last Updated on Februari 8, 2023 by Monika Tanaya
Mengirimkan email adalah hal yang mudah diterapkan dan merupakan salah satu cara terpenting untuk mendapatkan pelanggan dan meyakinkan prospek bisnis Anda. Untuk menjamin efektivitas kampanye email yang akan Anda dikirimkan ada beberapa langkah dasar yang dapat Anda ikuti.
Tetapkan tujuan email campaign Anda terlebih dahulu
Mayoritas pemula dalam melakukan kegiatan email marketing cenderung fokus terlebih dahulu pada subjek email mereka ketimbang tujuan dari kampanye yang akan mereka lakukan. Tentu saja hal ini adalah kesalahan utama yang harus dihindari dalam aktivitas email campaign Anda.
Sebelum Anda merancang series kegiatan untuk email campaign, sangat penting bagi Anda dan tim marketing untuk menentukan tujuan pemasaran yang ingin Anda capai. Ini adalah langkah pertama yang menentukan strategi apa yang bisa Anda gunakan nantinya.
Penting juga untuk memastikan bahwa Anda hanya memiliki satu tujuan per kampanye email. Pendekatan ini memungkinkan tidak hanya untuk mengejar tujuan yang bisa diukur, tetapi juga untuk tetap konsisten dalam wacana dalam kampanye. Beberapa contoh tujuan kampanye email yang ada:
- Memberikan informasi mengenai penawaran baru, atau memperkenalkan produk baru;
- Meng-update customer dan prospek tentang promosi penawaran yang ada;
- Membangun loyalitas di antara pengguna;
- Meluncurkan penawaran untuk up-selling/ cross selling;
- Meningkatkan citra dan reputasi brand.
Jika Anda sudah menetapkan tujuan kampanye email, akan sangat mudah untuk mengemas isi konten email, design email, segmentasi yang akan menjadi target email campaign.
Menyiapkan strategi untuk menargetkan audiens yang tepat
Setelah tujuan aktivitas kampanye didefinisikan dan diketahui dengan baik, langkah kedua adalah menentukan target yang tepat. Anda dapat menargetkan audiens yang sesuai dengan tujuan marketing Anda. Saya beri contoh nyata sederhana yang pernah saya lakukan ya. Misalkan Anda memiliki kontak database yang sudah besar dan jumlahnya ribuan dan Anda menetapkan tujuan kampanye email adalah up selling/ cross selling.
Jadi target yang saya masukkan untuk masuk dalam kampanye email adalah customer saya yang sudah berlangganan yang mungkin hanya subscribe produk kami di bawah di bawah 100 dollar dan tujuan kampanye adalah agar mereka mau upgrade (up-selling) atau membeli produk kami yang lain (cross selling) dan membayar lebih dari 100 dollar setiap bulannya.
Saat mempersiapkan data kontak, Tim kami menggunakan data di CRM dan mengeksport semua customer yang tiap bulannya hanya berlangganan 50 dollar, 10 dollar, 88 dollar (di bawah 100 dollar). Lalu, database itulah yang kami targetkan untuk email campaign produk kami lainnya agar mereka bisa upgrade paket mereka atau subscribe ke paket lainnya. Setelah kampanye, tentu efektivitas dapat diukur lewat berapa saja dari database yang kemudian menghubungi kami dan meng-upgrade membership mereka atau membeli produk kami yang lainnya.
Contoh lainnya yang pernah saya alami adalah bekerja sama dengan salah satu asosiasi UKM untuk menargetkan database mereka sebagai target email kampanye. Setelah bayar sekitar 2000 dolar untuk kerjasama tampaknya tidak ada satupun lead. Dari sini kita bisa mengukur bahwa target database UKM tersebut bukanlah audiens yang tepat untuk konten email kampanye kami. Rugi? tentu saja! Oleh karena itu penting untuk menargetkan kontak yang tepat untuk mengoptimalkan efek marketing.
Oh ya, Anda juga hendaknya mengutamakan etika dalam mengirimkan pesan ya. Kirimlah kampanye email kepada mereka yang setuju menerima email marketing dari Anda. Jangan membuat kesalahan dengan mengirimkan kampanye Anda ke semua kontak yang Anda punya.
Ketika Anda gagal merencanakan strategi targeting Anda dengan benar, Anda mungkin harus mengeluarkan banyak uang (biaya langanan tools marketing, bayar database, dll). Selain uang, jika Anda sembarang menargetkan audiens Anda, email Anda akan ‘ditandai’ sebagai spammer dan akan banyak kontak di database Anda yang akan ‘opt out’ atau berhenti berlanganan.
Gunakan subjek email yang menarik
Dari semua langkah, ini adalah salah satu yang paling penting, terutama untuk memastikan keberhasilan kampanye email Anda. Jika baris subjek email Anda tidak membuat Anda ingin membuka konten, tentu saja bahwa Anda telah membuang-buang waktu dan uang dengan sia-sia. Inilah alasan mengapa Anda harus meluangkan waktu untuk menemukan subjek yang sesuai untuk konten kampanye Anda.
Untuk mencapai hal ini, disarankan untuk memilih judul yang pendek dan efektif. Cobalah untuk mempersonalisasi subjek email Anda dengan menggunakan nama kontak (biasanya dalam email marketing tool, sudah disiapkan kode untuk personalisasi nama kontak dalam email).
Beberapa marketer juga kerap menganjurkan untuk membangkitkan emosi instan dalam diri pembaca (rasa ingin tahu, urgensi, ketakutan, dll.). Beberapa pelaku email campaign kerap melakukan apa yang kita kenal dengan sebutan click bait dan jumlah email yang di buka dengan judul-judul click bait ini cukup tinggi juga dan layak untuk di contoh. Karena untuk apa Anda mengirimkan email jika prospek Anda tidak membukanya?
Kustomisasi isi email dengan baik
Saat ini email yang lebih personal lebih menarik perhatian ketimbang email broadcast tanpa personalisasi apapun. Selain personalisasi nama, jika Anda sudah memilih target dan mensegmentasikan mereka dengan baik, konten Anda pun dapat Anda personalisasi. Metode personalisasi ini memungkinkan kampanye Anda tidak dianggap sebagai spam.
Tulislah email dengan penggunaan kata ganti orang pertama (saya, kami) untuk menciptakan koneksi dengan target Anda. Jangan menggunakan signature email Anda dengan nama departmen atau sekadar nama perusahaan Anda secara general. Sebaiknya gunakanlah nama Anda sendiri agar lebih terasa seperti email personal.
Selain itu, lebih baik untuk menggunakan beberapa warna dan desain yang menarik di konten email Anda agar dapat memaksimalkan peluang keberhasilan Anda. Akan tetapi janganlah menggunakan banyak warna dan design ataupun tulisan panjang yang berlebihan.
Saat saaya kuliah dulu, dosen IMC saya mengenalkan saya dengan strategi KISS (Keep It Simple Stupid!) dan strategi ini masih berhasil sampai detik. Maka dari itu, pada praktiknya gunakanlah template email sederhana dengan konten yang tidak terlalu kompleks. Tulislah konten email Anda dengan kesadaran bahwa Anda menulis kepada manusia lainnya.
Uji kampanye email sebelum mengirim
Langkah ini mungkin tampak sepele, namun ini adalah langkah penting untuk mengamati keberhasilan kampanye email apa pun yang ingin Anda kirimkan. Menguji email campaign dapat Anda lakukan dengan meminta orang lain membaca email Anda untuk mendeteksi segala jenis kesalahan yang Anda.
Pastikan untuk memeriksa poin demi poin bahwa semua elemen kampanye sudah benar dan diuraikan dengan baik sebelum menekan tombol “KIRIM”. Juga ingat untuk mengecek tampilan email kampanye Anda ke beberapa bentuk perangkat dan layar (email dilihat melalui desktop, tablet atau mobile).
Saat saya bekerja dulu, setelah selesai menyiapkan email untuk kampanye, biasanya email saya kirimkan kepada manager saya dan dia akan memeriksa isi email secara keseluruhan, baik design, pemilihan subjek email atau sekadar typo.
Jadwalkan pengiriman email campaign pada waktu yang tepat
Setelah mengecek email, Anda harus memilih waktu yang tepat untuk mengirimkan email . Pemilihan waktu pengiriman email ini sangat penting jika Anda ingin email Anda dibuka oleh prospek Anda. Itu sebabnya penting untuk menjadwalkan tanggal dan waktu pengiriman yang strategis. Dua parameter ini bergantung pada jenis audiens dan pada konten kampanye email.
Saya ingin memberikan rekomendasi waktu yang tepat kepada Anda, tapi saya sendiri sadar bahwa setiap bisnis memiliki jenis audiens yang berbeda, sehingga waktu yang tepat lebih baik disesuaikan dengan data ‘open rate‘ kampanye Anda sebelumnya.
Mengukur kinerja email campaign
Semua aktivitas marketing yang Anda lakukan hendaknya harus bisa diukur! Hal ini juga berlaku pada aktivitas email campaign. Penting untuk ditekankan bahwa kampanye email tidak hanya terbatas pada pembuatan email dan pengirimannya, Anda harus memiliki laporan akan kegiatan tersebut. Tujuan mengukur aktivitas kampanye adalah agar Anda dapat menganalisisnya untuk keperluan kampanye masa depan.
Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan untuk masa depan. Lewat statistik yang ada, Anda dapat mengetahui apakah isi konten yang efektif untuk prospek dan pelanggan Anda. Anda juga dapat menentukan waktu terbaik untuk mengirimkan email kepada prospek Anda di masa yang akan datang.
Anda dapat mempertimbangkan data seperti tingkat pembukaan (open rate), rasio klik (click ratio), rasio reaktivitas, dan jumlah berhenti berlangganan (opt out). Anda perlu memonitor dengan seksama jumlah konversi yang dihasilkan oleh kampanye email Anda untuk mengukur keberhasilan pilihan Anda.
Demikian 7 langkah efektif yang bisa Anda praktekkan dalam merencanakan email campaign Anda. Jika Anda memiliki langkah strategis lainnya, yuk share dengan tim kami di kolom komentar! Selamat mencoba dan salam sukses!
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.
Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.
Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.
Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!