Mengenal Duplikasi Konten Pada Website dan Cara Mengatasinya

Mengenal Duplikasi Konten Pada Website dan Cara Mengatasinya

Last Updated on Oktober 16, 2023 by Monika Tanaya

Duplicate content adalah konten-konten yang sama persis atau sangat mirip yang muncul pada  halaman-halaman dengan URL berbeda, baik dalam satu website yang sama maupun website yang berbeda. Meskipun website kita tidak akan secara langsung menerima penalti dari Google, duplicate content dapat mengakibatkan masalah yang dapat mempengaruhi ranking website di SERP. Hal ini dikarenakan Google akan kebingungan menentukan halaman website mana yang mengandung konten paling relevan dengan search intent. Akibatnya, semua URL tersebut tidak dapat meraih ranking yang optimal dan mengalami penurunan traffic yang signifikan.

Namun, bila isu duplicate content di website terlalu parah, Google dapat menganggap bahwa kita sedang melakukan spamming dan mengarahkan pengguna ke halaman website yang tidak tepat. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan ranking konten, pastikan halaman-halaman website memuat konten yang berbeda, alias unique content. Selain bermasalah untuk search engine, konten duplikat juga akan mempengaruhi user experience karena pengguna akan kebingungan ketika terus menemukan konten-konten yang serupa dalam beberapa halaman berbeda.

Apa penyebab duplicate content dan cara mengatasinya?

Masalah dengan duplicate content dapat terjadi karena beberapa penyebab:

1. Kesalahan teknis

Pengaturan web server dan teknis website yang kurang tepat dapat mengakibatkan munculnya konten-konten duplikat. Sebagai contoh, kita menggunakan subdomain www dan HTTPS. Maka URL yang ideal untuk mengakses website adalah https://www.website.com. Ketika pengaturan website tidak dilakukan dengan benar, halaman yang sama juga dapat diakses melalui URL-URL lain, seperti http://website.com, http://www.website.com, atau https://website.com. Untuk menghindari isu ini, implementasikan 301 Redirect pada variasi halaman duplikat yang terbentuk dan arahkan ke halaman asal atau yang seharusnya.

2. Penentuan URL yang kurang tepat

URL bersifat case sensitive bagi mesin pencari, khususnya Google. Hal ini berarti kapitalisasi yang berbeda dalam URL akan mengarahkan pengunjung ke halaman yang berbeda pula. 

Contohnya https://www.website.com/url-A dan https://www.website.com/url-a akan dianggap sebagai sebagai versi URL yang berbeda terutama dalam proses indexing.

Selain itu, penempatan forward slash (/) pada ujung URL juga dapat mengakibatkan konten duplikat: https://www.website.com/url-A/ dan https://www.website.com/url-A akan diperlakukan sebagai dua URL berbeda. Sama dengan poin pertama, kita dapat mengatasi permasalahan dengan URL ini dengan memanfaatkan 301 Redirect.

Baca Juga: Apa Itu URL Rewrite dan Pengaruhnya Bagi SEO?

3. Terdapat versi print-friendly

Ketika suatu halaman memiliki versi print-friendly pada URL terpisah, maka akan terjadi duplicate content karena terdapat dua versi berbeda untuk satu konten. Ketika isu tersebut terjadi, URL yang akan terbentuk terlihat seperti https://website.com/url-A dan https://website.com/print/url-A. Manfaatkan canonical tag untuk mengarahkan versi print-friendly ke halaman utamanya.

4. Duplicate content karena konten digandakan dengan sengaja

Dalam beberapa kasus konten dapat digandakan dengan sengaja, misalnya ketika kita merancang landing page untuk kampanye PPC. Landing page ini seringkali merupakan kopian dari halaman aslinya. Karena kesamaan keduanya, isu duplicate content dapat terjadi apabila kedua diindeks oleh mesin pencari. Implementasikan meta tag robot dengan atribut noindex dan tidak memasukkannya dalam sitemap.

Kondisi lain adalah ketika konten disalin dan diterbitkan oleh website lain. Hal ini dapat mengakibatkan masalah ketika website tersebut memiliki domain authority yang lebih tinggi. Dalam kondisi itu, website tersebut dapat dianggap sebagai “pemilik” asli konten tersebut dan mendapatkan ranking yang lebih tinggi. Untuk menghindarinya, ajukan permintaan agar website tersebut mengimplementasikan canonical URL yang mengarah ke website kita. Apabila website tersebut menolak memberikan credit, kita dapat mengajukan DMCA request ke Google.

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.

Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.

Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.

Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!

About The Author

1 tanggapan pada “Mengenal Duplikasi Konten Pada Website dan Cara Mengatasinya”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *