Memahami Mobile First dan Cara Optimasi Website untuk Mobile First Indexing

Cara Optimasi Website untuk Mobile First Indexing

Last Updated on November 15, 2023 by Monika Tanaya

Mayoritas pencarian Google dan mesin pencari lainnya sekarang berasal dari mobile device. Karena alasan itu, Google memprioritaskan websitewebsite yang mobile friendly dan menerapkan mobile first indexing. Lantas, apa itu mobile first? Langsung saja kita bahas menyeluruh di artikel kali ini!

Apa itu mobile first?

Mobile first indexing adalah mekanisme indeksasi Google yang memprioritaskan versi mobile sebuah website. Mekanisme ini berarti Google akan lebih dominan menggunakan dan mempertimbangkan tampilan mobile suatu website untuk indexing dan ranking. Banyak pengembang dan pemilik website menggunakan responsive web design untuk mengatasi hal ini. 

Responsive web design memiliki sedikit perbedaan dengan pendekatan mobile first. Dalam responsive design, halaman web dirancang untuk tampilan desktop dengan ukuran yang menyesuaikan ukuran layar device lainnya. Akibatnya, tampilan halaman tersebut tidak selalu optimal pada layar-layar yang lebih kecil.

Dengan mobile first design, kita diajak untuk berfokus mengembangkan halaman web untuk tampilan mobile, baru kemudian menyesuaikannya untuk layar-layar berukuran lebih besar. Pendekatan mobile first ini penting, terutama karena kita perlu menyediakan User Experience (UX) yang tepat dengan menyediakan informasi secara ringkas dan mudah diakses.

Baca juga: User Interface (UI) VS User Experience (UX)

Bagaimana cara optimasi website untuk mobile first indexing?

1. Pastikan konten yang dimuat mobile friendly

Tidak sekedar berkualitas, kita juga perlu memastikan konten-konten yang ada dalam website juga mobile friendly. Konten-konten seperti foto dan video, khususnya, perlu dikompres agar ukurannya optimal dan tidak memperlambat waktu loading website.

2. Gunakan structured data

Manfaatkan structured data untuk merancang website mobile first. Apabila website desktop telah mengandung structured data, pastikan mobile website juga mencantumkan structured data yang sama pada source code-nya. Hal ini penting untuk dilakukan agar crawler bot tidak melewatkan structured data dalam proses indexing.

Baca juga: Panduan Lengkap Schema Markup untuk SEO

3. Tambahkan viewport meta tag

Viewport meta tag berfungsi untuk menyesuaikan ukuran area website dengan layar device. Meta tag ini dapat mengkomunikasikan ukuran, dimensi, dan skala konten yang tepat pada berbagai browser pada ragam device berbeda. 

4. Gunakan alternative text untuk konten berbentuk foto dan video

Mesin pencari masih memiliki kesulitan untuk melakukan indeksasi terhadap konten-konten berbentuk foto dan video. Alternative text dapat membantu menjelaskan isi konteks konten tersebut kepada mesin pencari dalam mobile first website.

5. Tempatkan clickable elements secara strategis

Clickable elements seperti button atau tautan-tautan harus ditempatkan secara strategis agar mudah dipilih. Selain itu, hindari penempatan beberapa clickable elements terlalu dekat untuk mengurangi kemungkinan salah klik. Untuk membantu pengguna, Google telah menyediakan panduan ukuran button dan clickable elements lainnya untuk meningkatkan kualitas mobile-friendly website.

Bagaimana cara mengetahui sebuah website sudah mobile friendly?

Google menyediakan tool yang dapat membantu menganalisa apakah suatu website sudah mobile-friendly. Kita cukup memasukkan URL website ke bar yang tersedia dan proses analisa akan berlangsung selama maksimal satu menit. Setelah selesai dianalisa, kita akan mendapatkan laporan berisi screenshot tampilan website ketika diakses melalui perangkat mobile.  Selain screenshot, laporan Mobile-Friendly Test Tool  tersebut juga akan memuat daftar isu yang perlu ditingkatkan agar website menjadi lebih optimal untuk diakses melalui perangkat mobile.

Bila tidak ditingkatkan, daftar isu ini berpotensi mempengaruhi pengalaman pengunjung. Isu-isu tersebut dapat berupa ukuran teks yang terlalu kecil sehingga susah terbaca di layar perangkat mobile. Selain itu, penggunaan plugin seperti Flash Player juga dapat mengurangi kualitas mobile friendly suatu website karena mayoritas mobile web browser tidak mendukung pemakaian Flash Player. Google merekomendasikan penggunaan teknologi website yang lebih lazim digunakan seperti HTML5.

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.

Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.

Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.

Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!

Penulis: Septi Liberty
Editor: Yoan Letsoin

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *