Last Updated on Januari 13, 2023 by Monika Tanaya
‘Don’t judge book by its cover’ tidak asing bukan? Ya, itu adalah pepatah klasik yang sering kita dengar. Lalu apa kaitannya idiom tersebut dengan Warna Website yang akan kita bahas? Bukankah yang paling penting dari sebuah website itu adalah konten yang berkualitas? Benar sekali bahwa content penting sekali untuk website, namun warna dalam desain website juga dapat mempengaruhi audiens untuk tinggal di website Anda atau malah pergi karena terganggu dengan kombinasi warna yang digunakan. Dengan kombinasi warna yang relevance dengan produk Anda, calon pelanggan akan mendapatkan kesan terbaik dari website Anda yang menjadikan mereka akan kembali lagi dan lebih baiknya langsung mengambil tindakan untuk membeli produk Anda.
Menarik bukan? Dengan artikel ini, kita akan belajar cara memilih warna terbaik untuk website Anda agar dapat memberikan tampilan antarmuka yang bagus dan user experience yang menyenangkan.
1. Ketahui Psikologi Warna
Pengelompokan warna berperan sangat kuat yang bersifat naluriah (tidak disadari) sedari kita lahir. Misalnya saja, setiap individu akan mengelompokan warna hijau dengan daun dan alam dan matahari dengan warna kuning. Di sisi lain, warna dapat di pengaruhi oleh budaya. Sebagai contohnya orang Amerika mengartikan sifat iri dengan warna hitam, hijau atau merah. Sedangkan orang Rusia memiliki pemahaman warna hitam, ungu dan kuning sebagai iri.
Contoh paling umum di Asia, banyak sekali website dengan tematik Islam dan Syariah yang menggunakan warna hijau. Hijau artinya suci dan melambangkan kesejukan. Dan contoh lainnya di Singapore, pemilihan warna merah menjadi warna yang populer karena dalam kepercayaan etnis Tiongkok warna merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan dan kegembiraan.
Untuk itu, sangat penting mengetahui psikologi warna agar produk Anda dapat bertahan seiring dengan perkembangan lifestyle dan teknologi karena akan ada sebagian orang beranggapan negatif terkait produk Anda.
2. Pahami Teori Warna
Teori warna merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana warna berperan. Teori warna ini digunakan sebagai panduan dasar oleh seorang web desainer untuk memilih kombinasi warna terbaik untuk website.
4 Kelompok warna
Brewster mengelompokan warna menjadi empat kelompok terdiri dari Primer, Sekunder, Tersier dan Netral.
1. Primer
Warna Primer memiliki sifat murni, yang berarti warna dasar yang berperan menciptakan kombinasi warna warna baru. Yang termasuk warna primer adalah merah, kuning dan biru.
2. Sekunder
Konsep warna selanjutnya adalah warna sekunder, warna sekunder terbentuk dari kombinasi dua warna primer. Misalnya: Ungu (merah+biru), oranye (merah+kuning) dan hijau (biru+kuning)
3. Tersier
Magenta (merah+ungu) termasuk kategori warna tersier karena warna tersebut dihasilkan dari kombinasi warna primer dan sekunder. Warna baru yang terbentuk dari warna primer dan sekunder antara lain adalah marigold (kuning+oranye), aquamarine (biru+hijau) dan masih banyak lagi.
4. Netral
Berbeda dengan warna primer yang menjadi warna dasar, warna netral adalah warna penyeimbang yang berperan untuk membuat warna lain lebih fokus. Warna netral terbagi menjadi dua yaitu monokromatik dan earth tone. Hitam dan putih bagian dari monokromatik dan cokelat serta cream adalah warna dari earth tone.
Roda warna
Isaac Newton adalah penemu roda warna (lingkaran warna) yang berfungsi untuk menghubungkan konsep warna dari Brewster yaitu primer, sekunder, tersier dan netral. Model roda warna dibagi menjadi 3 model: Complementary, Analogues dan Triadic;
1. Complementary
Model complementary adalah model warna yang saling berhadapan pada roda warna. Sebagai contohnya adalah merah dan hijau.
2. Analogues
Analog merupakan kombinasi yang terbentuk dari warna yang berdampingan. Misalnya seperti biru, hijau tua dan hijau muda.
3. Triadic
Warna warna yang beradapada garis lurus di roda warna akan menghasilkan kombinasi warna yang dinamakan model triadic. Contohnya adalah ungu, hijau dan oranye
Selain itu, menurut sifatnya warna terbagi menjadi dua yaitu warm (hangat) dan cool (sejuk). Merah, oranye dan kuning tergolong hangat, dan biru, hijau, dan ungu tergolong sejuk.
Selanjutnya, tidak kalah pentingnya dengan sifat warna, nuansa warna menjadi hal yang cukup berpengaruh jika terabaikan. Setiap warna yang Anda temukan dalam berbagai website belum tentu warna dasar (primer), bisa saja sudah dikombinasikan dengan warna lain misalnya tint (penambahan warna putih), tone (penambahan warna abu abu) dan shade (penambahan warna hitam).
3. Pikirkan Penggabungan Kombinasi Warna
Kita telah sampai pada poin bagaimana pemilihan warna terbaik untuk sebuah website dengan mencari kombinasi warna yang baik. Diawali dari pengetahuan tentang psikologi warna dan pemahaman teori warna yang akan saling berkaitan dalam pengerjaan desain website dan sudah pasti akan melibatkan beberapa kombinasi warna.
Ketika Anda berfikir kombinasi apa yang akan digunakan nuansa warna berperan lebih dahulu dengan modifikasi warna yang Anda pilih agar sesuai dengan skema. Untuk itu diperlukan teori warna yang akan membantu warna apa saja yang dapat dipadukan dengan baik.
Tahap selanjutnya, tentu Anda juga sudah fasih dengan rincian roda warna yang sudah dijelaskan, terdapat tiga kombinasi warna utama meliputi complementary, triads and analogous. Kekhawatiran Anda untuk warna yang tidak cocok saat kombinasi sudah terselesaikan dengan segala fungsi kombinasi warna yang saling berkaitan tersebut.
Pro tip: Anda bisa membuat color palette untuk brand guideliness dengan menggunakan Canva.
4. Kesederhanaan Adalah Kunci Desain Website
Ya, sederhana. Kata penuh makna yang seharusnya tetap sederhana namun malah terlihat rumit. Jadi, buatlah desain website sesederhana mungkin, over thinking hanya akan membuat Anda sibuk dan membingungkan audiens ketika berkunjung ke situs Anda. Dengan begitu, kesederhanaan mempunyai dua kelebihan yaitu warna dapat dikombinasikan dengan lebih mudah dan audiens dengan mudah memahami content/product dalam website Anda.
Ada banyak kasus dimana para web designer tidak memikirkan aspek pengalaman user (user experience) dan lebih fokus pada interface yang artsy. Antarmuka yang keren dan memiliki kombinasi warna yang bagus tentu akan menarik perhatian, namun tak jarang akan membuat target audiens atau buyer persona menjadi bingung dan memutuskan meninggalkan halaman website.
5. Gunakan Warna Kontras
Belum berhenti di kesederhanaan yang harus di terapkan, elemen terpenting adalah warna yang kontras untuk desain elemen tertentu pada situs website. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan warna kontras memiliki dampak yang cukup tinggi untuk mengalihkan audiens pada bagian tertentu. Sehingga membuat audiens Anda akan fokus pada elemen tersebut. Jika Anda memiliki sesuatu yang ingin diperhatikan oleh calon pelanggan, maka buat kontraslah bagian tersebut agar terlihat berbeda dengan elemen lainnya pada halaman yang sama.
6. Integrasi Produk
Sekarang waktunya Anda mempertimbangkan bagaimana produk Anda memiliki peran dalam skema warnanya. Jika brand Anda sudah memiliki warna tersendiri, Anda dapat mengaplikasikan palet warna (color pallete) yang ada untuk membantu pembuatan skema warna situs Anda. Namun, jika ada warna yang berarti negatif kemungkinan Anda harus memilih warna lain. Kuncinya adalah pentingnya pemahaman tentang pengelompokan warna.
Pengaruh Warna Website Terhadap Pengujung
Tahukah Anda bahwa warna secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadar kita? Hal ini dikarenakan warna memiliki energi yang dapat merubah pikiran dan perilaku seseorang menjadi lebih positif. Pada akhirnya, pengunjung website akan berada di situs Anda lebih lama. Disaat kenyamanan sudah terbentuk maka peluang untuk melakukan tindakan akhir berupa konversi, seperti melakukan pembelian atau transaksi akan semakin besar.
Namun perlu diingat bahwa selain warna, desain interface (UI) perlu juga diperhatikan dalam mendukung keterlibatan dan konvesi yang positif untuk audiens Anda.
Pemilihan Warna Website Populer dan Artinya
Berikut ulasan singkat untuk memahami arti dari beberapa warna yang sangat populer digunakan dalam website dan artinya;
1. Merah
Warna merah memiliki arti Kewaspadaan atau Peringatan, gairah yang kuat, biasanya warna ini akan cocok diaplikasikan pada website yang mempunyai daya tarik kuat seperti produk untuk anak anak, kegiatan sosial dan culinary yang mendorong audiens melakukan tindakan karena terlihat kontras. Namun, warna ini juga dapat memiliki makna yang berbeda dan tergantung budaya.
2. Oranye
Terlihat lebih lembut namun masih terbilang agresif jika dibandingkan dengan warna merah, oranye melambangkan antusias, kesegaran, kesenangan dan kreatif. Warna ini dapat diterapkan pada website seperti supermarket, konsultan, dll untuk menarik audiens terutama dari kalangan milenial. Untuk blog pribadi saya sengaja menggunakan kombinasi warna oranye karena kontras.
3. Kuning
Kuning menunjukan keceriaan yang tentunya akan menarik jika digunakan pada website dengan kategori untuk memasarkan produk hiburan. Namun, warna kuning juga dapat mengganggu penglihatan jika tidak dikombinasikan dengan warna lain yang tepat. Kuning akan terlihat lebih kuat jika dipadankan dengan warna netral seperti hitam serta warna gelap lainnya.
4. Hijau
Natural dan alami adalah salah satu sifat yang dimiliki warna hijau. Warna ini melambangkan kesuburan, kesegaran, kestabilan dan pertumbuhan. Website yang cocok menggunakan warna hijau adalah website wisata dan erat kaitannya dengan alam. Maka tidak salah jika hijau menjadi salah satu warna terfavorit yang memberikan rasa kepercayaan kepada audiens yang melihat.
5. Biru
Biru identik dengan nilai kepercayaan yang cukup tinggi terutama biru dapat merubah sistem saraf menjadi lebih tenang dan damai, warna biru juga sering disebut warna konvensional. Website dengan content yang menawarkan produk obat diet atau website berteknologi tinggi Perlu Anda ketahui bahwa warna ini bukan warna yang tepat jika diaplikasikan pada teks.
6. Ungu
Perusahaan fashion, perhiasan dan parfum dapat menggunakan warna ungu yang memiliki sifat anggun, mewah dan bijaksana. Kesan yang diberikan warna ungu dapat menghangatkan audiens terutama kalangan wanita.
7. Hitam
Berbagai perusahaan yang mempunyai target market pria biasanya menggunakan warna hitam sebagai daya tarik karena warna ini kebanyakan digemari oleh kalangan pria. Warna yang menunjukan kesan simple, elegan dan misterius sangat cocok untuk bisnis alat transportasi dan perusahaan teknologi. Banyak digunakan oleh para praktisi desain grafis dan website photography atau videography karena kesan minimalisnya.
8. Cokelat
Warna Cokelat akan sangat tepat jika digunakan pada website dengan produk seperti kerajinan tangan, makanan yang manis dan furniture. Karena selain bersifat natural, Cokelat memiliki kehangatan yang terpancar sehingga audiens merasa damai dengan sentuhan warna alami.
7. Pink
Berbeda dengan cokelat, pink (merah muda) memiliki kesan romantic, ceria, energic dan tentunya feminim. Perusahaan yang fokus pada target market pasangan suami istri baru, kalangan wanita dan anak anak seperti industri mainan dan fashion.
8. Putih
Warna yang paling netral dan fleksible digunakan adalah warna putih. Sudah jelas bahwa putih adalah warna yang bersih, murni, terlihat luas yang biasa kita lihat dalam website portal berita, company profile dan arsitektur.
Dengan pemilihan warna yang tepat dan sesuai antara produk dan target market bisnis Anda, peran warna di sini sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian audiens sehingga menjadi pelanggan tetap. Jadi selain konten website Anda berkualitas tinggi, desain website dengan warna yang relevan akan membantu pengunjung tidak cepat bosan dan akan mengingat perusahaan Anda tanpa melihat logo lagi.
Nah sudah tau kan bagaimana warna sangat mempengaruhi audiens atau calon pelanggan Anda ketika mereka mengunjungi sebuah website. Selain teori, warna memiliki arti tersendiri dalam menciptakan daya tarik pasar. Di sini, yang perlu Anda hindari adalah menggunakan terlalu banyak warna dalam desain website. Situs yang mengkombinasikan warna seminimal mungkin akan lebih menarik calon pelanggan lebih banyak karena terlihat berkelas dan menumbuhkan rasa nyaman.
Contoh Kombinasi Warna Website yang Bagus
Berikut adalah beberapa contoh kombinasi warna website yang bagus.
1. MarketingOnline.id
Alasan MarketingOnline.id memiliki warna yang bagus:
- Menggunakan warna biru yang kontras dengan kuning kecoklatan / emas. Dan ini dapat digunakan sebagai pembeda.
- Warna biru memberikan sugesti bahwa kami berada di niche teknologi, digital marketing dan dapat dipercaya
- Desain sederhana tanpa banyak warna yang membuat pusing audiens.
2. SEMrush
Alasan SEMrush menjadi sumber terbaik untuk mendapatkan inspirasi desain web bagus:
- Desain responsif, desktop, PC dan mobile friendly.
- Pendekatan minimalistik, desain website rapid dan memiliki banyak kegunaan.
- Menggunakan warna yang Pop dan kontras satu sama lainnya.
Simpulan
Anda harus memahami bahwa kegiatan mendesain web memang membutuhkan waktu. Perlu dipertimbangkan bahwa komunikasi visual sebuah produk hanya akan berfungsi keseluruhan secara optimal dengan adanya warna sebagai dasar dari desain website yang sudah Anda tentukan. Semoga panduan warna website ini dapat membantu Anda untuk membuat desain website yang Anda inginkan. Selamat bekerja dan salam sukses!
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA! 🙏 Saya sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat tutorial dan konten tentang digital marketing dan SEO—waktu yang sejujurnya sangat sulit saya temukan.
Membuat konten seperti ini seringkali tidak memungkinkan saya untuk menautkan ke afiliasi atau memonetisasinya jadi akan sangat berarti bagi saya dan Tim jika Anda bisa meninggalkan komentar di postingan saya sebagai respon terhadap artikel ini.
Alternatif lainnya, Anda dapat memberikan review bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ untuk halaman Google Bisnisku Marketing Online Indonesia.
Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya, dan saya berharap semua bisnis yang Anda jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang Maha Kuasa. Salam sukses untuk Anda semua!
Penulis: Hilda Oktarida
Editor: Yoan Letsoin